Friday, 26 February 2016

Penelitian Evaluasi dan Penelitian Historis

Penelitian Evaluasi dan Penelitian Historis

1.      Penelitian Evaluasi
A.    Pengertian Penelitian Evaluasi
Penelitian evaluasi yang menunjukkan jenis penelitian dapat diterapkan pada objek-objek jika ingin mengetahui kualitas dari suatu kebijakan (Suharsimi, 2010: 36). Dalam dunia pendidikan, penelitian evaluasi lebih sering disebut dengan Evaluasi. Evaluasi adalah sebuah kegiatan pengumpulan data atau informasi, untuk dibandingkan dengan kriteria, kemudian ditarik sebuah kesimpulan. Kesimpulan inilah yang disebut dengan evaluasi. Sebagai evaluasi berarti hal ini merupakan bagian dari proses pembuatan keputusan, yaitu untuk membandingkan suatu kejadian, kegiatan dan produk dengan standar yang telah ditetapkan (Sugiono, 2011: 9).

Menurut Craig and Charles, evaluation research is done to determine the relative merits of various products and approaches used in education (Craig and Charles, 2005: 260). Sementara itu, Joseph and Russell menyatakan bahwa “Evaluation research is educational research that is conducted to investigate educational programs (e.g federal and state initiatives, school-based professional development programs, etc)” (Joseph and Russel, 2012: 146). Dilihat dari tujuannya, yaitu bahwa pelaksana ingin mengetahui kondisi sesuatu maka evaluasi dapat dikatakan salah satu bentuk penelitian yaitu penelitian evaluatif, oleh karena itu dalam  evaluasi pelaksana berfikir dan menentukan langkah sebagaimana melaksanakan penelitian (Suharsimi Arikunto : 2009).

B.     Contoh Penelitian Evaluasi
1.      Studi Kelayakan Implementasi Kebijakan Proporsi Peserta Didik
SMK: SMA sebesar 67: 33 (Endang, 10)
2.      Seorang pegawai yang mengikuti kuliah minggu mengevaluasi kinerja kuliah, cepat atau tidak. Suatu Kegiatan Kuliah tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya: a. Diri Mahasiswa yang bersangkutan, b. Dosen yang mengajar, c. pengelolaan perguruan tinggi yang mengatur perkuliahan, d. sarana pendukung yang dimiliki mahasiswa sendiri, e. Materi perkuliahan, f. Lingkungan tempat perkuliahan, g. Lingkungan tempat kerja, dan keluarga – suami, isteri dan anak di rumah. (Sugiono, 2011: 36)
3.      Evaluasi implemetasi  tilang kendaraan bermotor  oleh kepolisisan resort kota (Polresta) dalam rangka ketertiban dan keamanan berlalu lintas di kota Jogja

C.    Langkah-Langkah Penelitian evaluasi
Dalam Meredith, Joyce dan Walter (2007: 560) disebut beberapa langkah yang harus ditempuh dalam penelitian evaluasi diantaranya :
1.      Clarifying the reason for an evaluation ( Menjelaskan alasan untuk melakukan evaluasi )
Studi evaluasi dapat diprakarsai oleh ketertarikan personal evaluator atau pesanan dari seseorang atau agen tertentu, atau kedua-duanya.
2.      Selecting an evaluation model (Menyeleksi model evaluasi yang sesuai)
Model evaluasi adalah model desain yang dibuat oleh ahli-ahli atau pakar-pakar
evaluasi yang biasanya dinamakan sama dengan pembuatnya atau tahap pembuatannya.  Beberapa model-model evaluasi diantaranya,
a)      Model evaluasi CIPP
Stufflebean (Faridah, 2008) adalah ahli yang mengusulkan pendekatan yang beroerientasi pada pemegang keputusan untuk menolong administrator membuat keputusan.
b)      Model UCLA
Model UCLA dikemukan oleh Alkin (1969) yang mengemukakan lima macam evaluasi yaitu 1) Sistem Assessment, 2)  Program Planning, 3) Program Implementation, 4) Program Improvement,  dan 5) Program certification.
c)      Model Brinkerhoff.
Menurut Brinkerhoff (1983), menemukakan tiga golongan evaluasi: 1) Fixed vs Emergent Evaluation Design, 2) Formatif vs Sumatif Evaluation, dan 3) Experimental atau quasi eksperimental Design vs Natural/Unobtusivase Inquiry.
d)     Model Stake atau model Countenance.
Stake (1967), analisis proses evaluasi yang dikemukakannya membawa dampak yang cukup besar dalam bidang ini dan meletakkan dasar yang sederhana namun merupakan konsep yang cukup kuat untuk perkembangan yang lebih jauh dalam bidang evaluasi.
3.      Identifying Stakeholders ( Mengidentifikasi Stakeholder)
Identifikasi tingkat kepentingan stakeholder yang akan dipengaruhioleh studi evaluasi. Mengabaikan beberapa diantara mereka bisa mengakibatkan konsekuensi politik yang serius.
4.      Deciding  what is to be evaluated ( Memutuskan apa yang akan dievaluasi )
Gambarkan semua kemungkinan aspek program yang dapat dievaluasi sebagai langkah dalam menentukan aspek-aspek tertentu yang akan menjadi focus evaluasi (program delineation). Aspek-aspek ini dapat dikelompokkan menjadi: Program goals, resources and prosedures, program management, and program outcomes.
5.      Identifying  evaluation  question  (Mengidentifikasi pertanyaan)
Dalam mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan evaluasi, Lee Cronbach membedakannya menjadi dua fase. (1) fase divergen dan (2) fase konvergen.
6.      Developing  an  evaluation  design  and  t ime  line  ( Mengembangkan desain dan timeline )
Banyak studi evaluasi yang memiliki keserupaan dengan studipenelitian dalam hal desain, eksekusi, dan pelaporannya. Jadi, setiapprosedur penelitian yang telah dijelaskan dalam bab-bab sebelumnya(kelompok-kelompok sebelumnya) dapat dimasukkan ke dalam desainsebuah studi evaluasi.
7.      Collecting  and  Analyzing evaluation  data  ( Mengumpulkan dan menganalisis data)
Pengumpulan dan analisis data, untuk pengumpulan data dibutuhkanadanya instrumen evaluasi. Instrumen ini dapat berupa tes atau non tes yang sudah diuji validitas dan reabilitasnya. Analisis data dapat berupaanalisis kuantitatif maupun analisis data kualitatif.
8.      Reporting  Evaluation  results (Melaporkan hasil evaluasi)
Hasil dilaporkan disesuaikan tingkat kepentingan stakeholder.

2.      Penelitian Sejarah
A.  Pengertian Penelitian Sejarah
Menurut Jack (2011) “Historical research is systematic  collection and evaluation of data to describe, explain, and thereby understand actions or events that occured sometime in the past.”  (Jack, 2011: 535). Dapat dikatakan bahwa penelitian sejarah adalah suatu proses menyelidiki suatu kejadian masa lalu untuk menghasilkan gambaran dan interpretasi yang tepat dari kejadian tersebut.
Tujuan penelitian sejarah adalah untuk memahami masa lalu, dan mencoba memahami masa kini atas dasar persitiwa atau perkembangan di masa lampau (Jhon W. Best, 1977 : 342).

B.  Langkah – Langkah Penelitian Sejarah
1.    Heuristik.
Heuristik adalah langkah awal dalam melakukan penelitian sejarah, langkah ini dilakukan untuk mencari dan mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk peelitian. Data penelitian terdiri dari dua yaitu:
a.    Data Primer
Primary sources are firsthand accounts of the event or experiene under study. (Wiersma,1986 : 220). Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat diartikan bahwa sumber primer merupakan sumber asli yang diperoleh dari para pelaku sejarah dan saksi sejarah.
b.    Data Sekunder
Secondary sources are acount at least one step removed from the event or experience (Wiersma, 1986 : 220). Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat diartikan Sumber sekuder merupakan informasi atau keterangan yang diperoleh dari perantara, tetapi tidak memiliki hubungan secara langsung terhadap terjadinya peristiwa sejarah
2.    Kritik
Kritik dilakukan untuk menilai atau mengoreksi sumber data yang telah dikumpulkan. Kritik sumber sejarah meliputi kritik intern dan kritik ekstern.
a.    Kritik ekstern
“External criticsm is concerned with establishing the authenticity or genuineness of data” (Cohen and Manion, 1980 : 41). Kritik ekstern di dalam penelitian sejarah umumnya menyangkut keaslian atau keautentikan bahan yang digunakan dalam pembuatan sumber sejarah, seperti prasasti, dokumen, dan naskah.
b.    Kritik Intern
“Internal criticsm in historical research evaluates the meaning, accuracy, and trustworthitness of the content of the document” (weirsma, 1986 : 224). Kritik Intern merupakan penilaian keakuratan terhadap materi sumber sejarah itu sendiri. Di dalam proses analisis terhadap suatu dokumen, sejarawan harus selalu memikirkan unsur-unsur yang relevan di dalam dokumen itu sendiri secara menyeluruh.
Dengan demikian kritik intern maupun kritik ekstern merupakan bagian penting dalam proses penelitian sejarah, sehingga dari proses kritik tersebut dapat diperoleh keaslian dan kebenaran terhadap sumber sejarah baik yang berhubungan dengan isi atau materi maupun bahan yang digunakannya.
3.    Interpretasi
Interfretasi adalah menafsirkan fakta sejarah dan merangkai fakta tersebut hingga menjadi satu kesatuan yang harmonis dan masuk akal. Dari berbagi fakta yang ada kemudian disusun agar mempunyai bentuk dan struktur.
4.    Historiografi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, historiografi adalah penulisan sejarah. Setelah melakukan penafsiran terhadap data-data yang ada, peneliti harus sadar bahwa tulisan itu bukan hanya sekedar untuk kepentingan dirinya, tetapi juga untuk dibaca orang lain. Oleh karena irtu perlu dipertimbangkan struktur dan gaya bahasa penulisannya.

C.  Contoh Penelitian Sejarah dalam Pendidikan
Judul : Penelusuran Kerajaan Amanuban Tengah
Rumusan Masalah : Apakah Kerajaan Amanuban Tengah merupakan kerajaan asli Nusa Tenggara Timur?
Langkah-Langkah Penelitian.
1.    Heuristik
Langkah pertama yaitu mengumpulkan data, baik data primer seperti dokumen-dokumen kerajaan, prasasti kerajaan, dan peninggalan kerajaan Amanuban Tengah, maupun data sekunder seperti dengan mewawancarai keturunan kerajaan dan juga tokoh masyarakat yang mengetahui sejarah kerajaan Amanuban Tengah.
2.    Kritik
Setelah data terkumpul, langkah berikutnya adalah melakukan kritik atau verivikasi terhadap data yang telah dikumpulkan. Kritik ini meliputi kritik ekstern dan intern. Kritik ekstern memeriksa keaslian dari data yang dikumpulkan sedangkan  kritik intern memeriksa keakuratan data dengan masalah penelitian.
3.    Interpretasi
Menafsirkan fakta mengenai kerajaan Amanuban Tengah dan merangkai fakta-fakta tersebut menjadi satu kesatuan yang masuk akal, untuk menghindari suatu penafsiran akibat pemikiran yang sempit.
4.    Historiografi
Menyusun fakta-fakta kerajaan Amanuban Tengah dari berbagai sumber yang telah diseleksi dalam sebuah bentuk penulisan sejarah mengenai kerajaan Amanuban Tengah.




Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 2009. Evaluasi Program Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
Best, John W. 1977. Research in Education. Englewood Cliffs, New Jersey : Prentice-Hall.
Cohen, L., Manion, L. 1980. Research Methods in Education. Canberra : Croom Helm.
Craig and Charles. 2005. Introduction to educational research. America : Pearson
Joseph dan Russel. 2012. Research Methods in Education. Washington: Sage
Meredith, Joyce dan Walter.2007. Education research. America: RRD
Modul-matematika-penelitian-evaluasi.pdf diakses 18/09/2015
Mulyatiningsih, Endang. Metode Penelitian Evaluasi Kebijakan Pendidikan
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta
Wiersma, William. 1986. Research Methods in Education : An Introdiction. Boston, CA : Allyn and Bacon.



No comments:

Post a Comment