TEKNIK
SAMPLING
Teknik
sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Terdapat berbagai teknik sampling
yang dapat digunakan dalam penelitian, yang dikelompokkan menjadi dua yaitu Probability Sampling
dan Non-Probability Sampling
(Sugiyono, 2012).
Pada tugas kali ini, kami akan menjelaskan hasil diskusi
kami tentang probability sampling. Berikut penjelasannya:
A.
PROBABILITY
SAMPLING
1. Pengertian
Suatu teknik sampling
yang memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur (anggota)
populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Suharsimi,
2002). Pengambilan sampel dimana selalu melibatkan proses pengacakan pada
setiap langkah. Probability sampling merupakan suatu metode pemilihan ukuran
sampel dari populasi dimana setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama
dan semua kemungkinan penggabungannya yang diseleksi sebagai sampel juga
mempunyai peluang yang sama (Weirsma).
2.
Jenis-Jenis
Probability Sampling
a.
Simple
Random Sampling
Simple
Random Sampling adalah pengambilan anggota sampel dari
populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
populasi itu (Sugiyono, 2012). Simple Random Sampling
dilakukan apabila anggota populasi dianggap homogen yang hanya mengandung satu ciri.
Simple Random Sampling dapat
dilakukan dengan cara undian, memilih bilangan dari daftar bilangan secara
acak, dsb.
Contoh :
Pengambilan
sampel dari populasi siswa SMP tanpa memperhatikan kelas dan sebagainya
b.
Systematic Random Sampling
System Random Sampling adalah pengambilan anggota sampel dari populasi yang
dilakukan secara acak dan secara sistematik. Startegi ini memilih sampel
melalui peluang dan suatu sistem. Sistem yang dimaksud adalah strategi yang
direncanakan untuk memilih anggota setelah memulai pemilihan acak. Pengambilan
sampel dari nomor subyek dengan jarak yang sama.
Contoh :
Dalam satu populasi terdapat 5000 rumah.
Sampel yang akan diambil adalah 250 rumah dengan demikian interval di antara
sampel kesatu, kedua, dan seterusnya adalah 25.
c.
Proportionate
Stratified Random Sampling
Proportionate
Stratified Random Sampling adalah teknik sampling yang
digunakan bila populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen dan
berstrata secara proporsional (Sugiyono, 2012).
Apabila peneliti berpendapat bahwa populasi terbagi atas
tingkat-tingkat atau strata, maka pengambilan sampel tidak boleh dilakukan
secara random. Adanya strata, tidak boleh diabakan, dan setiap strata harus
diwakili sebagai sampel (Suharsimi, 2002).
Sebagai
contoh suatu organisasi atau perusahaan yang memiliki pegawai dari latar
belakang pendidikan yang berstrata, maka populasi pegawai itu berstarata.
Misalnya jumlah pegawai
yang lulus S1=45, S2=30, STM=800, ST=900, SMA=400, SD=300. Jumlah sampel yang
harus diambil meliputi strata pendidikan tersebut.
d.
Disproportionate
Stratified Random Sampling
Disproportionate Stratified Random
Sampling adalah teknik sampling yang digunakan bila populasi
berstrata tetapi kurang proporsional (Sugiyono, 2012).
Misalnya
pegawai perusahaan X dari divisi produksi mempunyai 3 orang lulusan S3, 4 orang
lulusan S2, 90 orang S1, 800 orang SMU, 700 orang SMP, maka 3 orang lulusan S3
dan 4 orang lulusan S2 itu diambil semuanya sebagai sampel, karena dua kelompok
ini terlalu kecil bila dibandingkan dengan kelompok S1, SMU dan SMP.
e.
Cluster
Random Sampling (Area Sampling)
Cluster Random Sampling
merupakan penyeleksian sampel
dalam kelompok bukan menyeleksi individu secara terpisah. Teknik ini digunakan
apabila di dalam populasi terdapat kelompok-kelompok yang mempunyai ciri
sendiri-sendiri. Cluster Random Sampling
merupakan teknik sampling daerah yang digunakan untuk
menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas,
misalnya penduduk dari suatu negara, propinsi atau kabupaten (Sugiyono, 2012).
Untuk
menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan
sampel ditetapkan secara bertahap dari wilayah yang luas (negara) sampai ke
wilayah terkecil (kabupaten). Setelah terpilih sampel terkecil, kemudian baru
dipili sampel secara acak. Misalnya di Indonesia terdapat 34 propinsi, dan
sampel akan menggunakan 17 propinsi, maka pengambilan 17 propinsi tersebut
dilakukan secara random (acak).
Tetapi perlu diingat karena propinsi-propinsi di Indonesia berstrata (tidak
sama) maka pengambilan sampelnya perlu menggunakan Stratified Random Sampling. Propinsi di Indonesia ada yang penduduknya
padat, ada yang tidak, ada yang mempunyai hutan yang banyak ada yang tidak, ada
yang kaya bahan tambang dan ada yang
tidak. Karakteristik semacam ini perlu diperhatikan sehingga pengambilan sampel
menurut strata populasi itu dapat ditetapkan.
Teknik
sampling daerah ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama
menentukan sampel daerah dan tahap kedua menentukan orang-orang yang ada pada
daerah itu secara sampling juga.
Macam-macam Cluster
Random Sampling
1)
Single
Stage Cluster Sampling
Jika semua anggota cluster menjadi sampel.
2)
Multi
Stage Cluster Sampling
Jika suatu cluster terdiri dari cluster-cluster lagi dan
sampel diambil dari cluster dibawahnya.
B. DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu
Pendekatan Praktek.
Jakarta:
Rineka Cipta.
Sugiyono. (2012). Metode
Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
Elder, S. (2009). ILO School-to-Work Transition survey: A
Methodological Guide. Geneva: International Labour Office.
No comments:
Post a Comment