PENGERTIAN
Catatan lapangan
adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, apa yang dilihat, apa yang
dialami, dan apa yang dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi
terhadap data dalam penelitian kualitatif.[1]
Menurut Wikipedia Penelitian lapangan merupakan
salah satu metode pengumpulan data dalam
penelitian kualitatif yang
tidak memerlukan pengetahuan mendalam
akan literatur yang
digunakan dan kemampuan tertentu dari pihak peneliti. Penelitian lapangan biasa dilakukan
untuk memutuskan ke arah mana penelitiannya berdasarkan konteks. Penelitian lapangan biasa diadakan di
luar ruangan.
JENIS-JENIS
CATATAN LAPANGAN
a. Catatan kilat
Catatan kilat ditulis dilokasi penelitian. Catatan ini pendek saja, memicu
memori sementara, misalnya : kata-kata, ungkapan, atau gambar yang diambil
secara tidak mencolok kerap kali merupakan teka-teki didalam beberapa item yang
menyenangkan.
b. Catatan pengamatan langsung
Sumber dasar data lapangan adalah seorang peneliti kualitatif menulis
sesegera mungkin setelah peneliti meninggalkan lokasi penelitian. Semua catatan
hanya dan mungkin disusun secara kronologis sesuai dengan hari, tanggal dan
waktu. Catatan tersebut berperan sebagai suatu deskripsi terperinci tentang apa
yang didengar, dilihat peneliti sebagai hal yang konkret dan khusus. Catatan
tersebut merupakan suatu hasil rekaman yang tetap baik tentang kata-kata,
ungkapan, dan atau tindakan khusus informan sebagai subjek penelitian.
c. Catatan kesimpulan peneliti
Dalam hal ini peneliti membuat tiga langkah dalam membuat catatan
kesimpulan peneliti yaitu:
1)
Peneliti mendengarkan tanpa menerapkan kategori-kategori
analitis
2)
Peneliti membandingkan apa yang didengar dengan apa
yang telah didengarnya pada saat waktu yang lain, dan pada apa yang dikatakan
orang lain.
3)
Peneliti menerapkan interpretasi sendiri untuk
menyimpulkan atau menggambarkan apa maknanya.
d. Catatan analisis
Teori yang muncul pada penelitian lapangan selama pengumpulan data
berlangsung diklarifikasi ketika peneliti mulai meresensi catatan lapangan.
Catatan analisis memiliki suatu perhitungan yang berlaku tentang usaha peneliti
untuk memberikan arti pada suatu kejadian peristiwa. Peneliti berpikir keras
tentang catatan mereka dengan menggambarkan adanya hubungan ide, menciptakan
hipotesis, mengajukan dugaan dan mengembangkan konsep-konsep yang baru.
e. Memo analisis
Memo analisis adalah bagian dari catatan teoritis. Dimana seorang peneliti
mengerjakan dengan teliti tentang ide secara mendalam, mengembangkan ide an
memodivikasi teori yang lebih kompleks dengan cara membaca ulang.
f. Catatan pribadi
Seorang peneliti kualitatif menyediakan salah satu bagian dari catatan yang
model bentuknya seperti buku harian. Peneliti merekam peristiwa kehidupan dan
perasaan pribadi didalam buku tersebut.
Catatan pribadi ini memiliki tiga fungsi, yakni memberikan suasana jalan
keluar bagi seorang peneliti dan suatu cara untuk menangani dengan suatu
penekanan, merupakan sumber data tentang reaksi pribadi, memberikan suatu cara
untuk mengevaluasi pengamatan langsung apabila catatan tersebut suatu saat
nanti dibaca kembali.
g. Peta dan diagram
Para peneliti lapangan yang sedang berada dilokasi penelitian kerap kali
membuat peta dan menggambar diagram atau situs lapangan. Kegiatan ini memiliki
dua tujuan yaitu membantu seorang peneliti untuk mengorganisasi peristiwa
dilapangan dan membantu untuk menyampaikan suatu situs lapangan kepada orang
lain.
h. Catatan wawancara
Apabila seorang peneliti melaksanakan wawancara lapangan dilokasi
penelitian, dia menyimpan catatan wawancara tersendiri. Sebagai tambahan dalam
pertanyaan dan jawaban rekaman, dia membuat suatu lembar halaman depan, yang
merupakan halaman awal pada permulaan dari catatan dengan informasi.
REKOMENDASI UNTUK MEMBUAT CATATAN
LAPANGAN
1.
Rekam catatan segera setelah masing-masing periode
waktu dilapangan, jangan bicara dengan orang lain hingga pengamatan selesai dicatat.
2.
Mulailah rekaman dengan setiap kunjungan lapangan
dengan sebuah halaman baru, dengan tanggal dan waktu yang dicatat.
3.
Gunakanlah catatan kilat sebagai sebuah alat bantu
memori sementara, dengan kata atau istilah kunci.
4.
Gunakanlah margin yang lebar untuk memudahkan
penambahan pada catatan setiap saat dibutuhkan.
5.
Rencanakan untuk mengetik catatan dan simpanlah setiap
tingkat dari catatan yang terpisah.
6.
Catatlah peristiwa secara berurutan ketika peristiwa
tersebut terjadi dan catatlah berapa lama wawancara itu berakhir.
7.
Buatlah catatan sekonkret, lengkap, dan sedapat
mungkin dapat dipahami.
8.
Gunakanlah kerap kali paragraph dan tanda kutipan,
gunakanlah kutipan tunggal untuk membuat paragaraf.
9.
Rekamlah wawancara percakapan singkat atau rutinitas
yang keliatannya tidak signifikan pada saat itu.
10. Jangan pernah mengganti rekaman tape
recorder secara keseluruhan untuk catatan lapangan.
11. Masukkanlah diagram atau peta dan buatlah garis besar gerakan peneliti
sendiri dan orang lain.
12. Masukkanlah kata-kata peneliti sendiri, dan perilaku yang ada didalam
catatan. Rekamlah perasaan emosional dan pikiran-pikiran pribadi dalam kegiatan
tersendiri
13. Hindarkanlah kata-kata yang merangkum secara evaluative
14. Bacalah kembali catatan tersebut secara periodic
15. Selalu membuat salinan untuk mem-back
upnya, simpanlah ditempat yang aman
ISI CATATAN LAPANGAN
Dalam
membuat catatan lapangan perlu diperhatikan apa-apa yang harus dimuat pada
bagian awal halaman pertama. Atas dasar itu kerangka kerja yang harus digunakan
sebagai berikut:
1. Ruang : tempat atau
tempat-tempat fisik
2. Pelaku : orang-orang yang
terlibat
3. Aktivitas : seperangkat
tindakan terkait dengan orang-orang yang berbuat
4. Objek :
benda atau barang fisik yang ada
5. Tindakan : tindakan tunggal
yang dilakukan oleh orang
6. Peristiwa :seperangkat
aktivitas terkait dengan orang-orang yang menyelenggarakan
7. Waktu : tahapan atau
urutan yang terjadi sepanjang waktu
8. Tujuan : sesuatu dimana
orang mencoba untuk menyelesaikannya
9. Perasaan : emosi yang
dirasakan dan diekspresikan
Kerangka kerja yang
demikian untuk mendorong deskripsi yang tebal dan catatan lapangan yang kaya
dibantu dengan deskripsi kualitas. Bagaimanapun juga, melebihi deskripsi
catatan lapangan adalah bagian refleksi.
Berikut beberapa dimensi refleksi catatan lapangan:
1. Refleksi mengenai analisis
Berisi sesuatu
yang dipelajari, tema yang mulai muncul, pola umum yang mulai Nampak.
2. Refleksi mengenai metode
Berisi penerapan
metode yang dirancang dalam usulan penelitian. Bagian ini berisi prosedur,
strategi, dan taktik yang dilakukan dalam studi.
3. Refleksi mengenai dilemma etik dan konfllik
Refleksi ini
berguna untuk membantu peneliti menguraikan persoalan dan kemudian dapat
memberikan cara bagaimana sebaiknya dalam menghadapinya.
4. Refleksi mengenai kerangka berpikir peneliti
Dalam refleksi
ini peneliti mencatat suatu peristiwa secara deskriptif biasanya ada
unsure-unsur kepercayaan, kebiasaan, asumsi, pengalaman, ide, politik, latar
belakang etika, pendidikan, suku bangsa, jenis kelamin dan sebagainya dapat
dijadikan dasar untuk mengajukan pendapat, tanggapan, asumsi.
5. Klarifikasi
Pada bagian ini
peneliti dapat menyajikan butir yang dirasakan perlu untuk lebih menjelaskan
sesuatu yang meragukan atau sesuatu yang membingungkan yang ada pada catatan
lapangan.
No comments:
Post a Comment