Monday, 12 October 2015

Uji Validitas dan Reliabelitas Penelitian Kualitatif

Uji Validitas dan Reliabelitas Penelitian Kualitatif
            Suatu eksperimen mempunyai kontribusi yang berarti bagi pengembangan pengetahuan, dimana dalam eksperimen kita mengetahui  apa yang terjadi dengan jalan  kita melakukan suatu penelitian atas apa yang kita jumpai  tentang issue- issue yang berkembang dalam masyarakat maupun tentang apa yang kita lihat dalam fenomologi- fenomologi yang terjadi dalam masyarakat. Selanjutnya untuk menguji benar atau tidaknya issue yang berkembang dalam masyarakat tersebut kita haruslah melakukan suatu penelitian atau instrumen.
             Membuktikan  benar atau tidaknya hal yang harus kita lakukan adalah dengan mengumpulkan data-data. Dalam melakukan penelitian kita haruslah mendapatkan data yang sebenar-benarnya (valid), kita harus mencatat apa yang sesungguhnya kita lihat dalam lapangan dan tidak memanipulasi demi kepentingan tertentu, karena data-data tersebut sering kali dijadikan acuan dalam penelitian-penelitian selanjutnya. Selain dari pada itu  data  dalam penelitian, haruslah memperhatiakan reliabilitasnya yaitu berkenaan tentang derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan .
             Suatu data dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam objek yang sama menghasilkan data yang sama atau peneliti yang sama dalam waktu yang berbeda menghasilkan data yang sama atau sekelompok data bila dibagi menjadi dua kelompok menunjukkan data yang tidak berbeda. Kalau peneliti satu menemukan dalam suatu objek berwarna merah, peneliti yang lain juga demikian,misalnya dalam kualitatif antara peneliti satu dengan peneliti lain memperoleh kesamaan data.  Tetapi bagaimana kita dapat mengetahui keakuratan dan kekonsistenan?, untuk itu dalam makalah kami akan membahas tentang validitas dan reliabiltas dalam penelitian kualitatif dan bagaimana cara menguji validitas dan relibilitas dalam penelitian kualitatif.
1.      Validitas
     Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data “yang tidak berbeda” antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. Kalau dalam obyek penelitian terdapat warna merah, maka peneliti akan melaporkan warna merah. Bila peneliti membuat laporan yang tidak sesuai dengan apa yang terjadi pada obyek, maka data tersebut dapat dinyatakan tidak valid.[1]
Ada perbedaan yang mendasar mengenai validitas dalam penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel yang diuji validitas dan reliabilitasnya adalah instrumen penelitiannnya. Sedangkan dalam penelitian kualitatif yang diuji adalah datanya. Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.
Terdapat dua macam validitas penelitian, yaitu; validitas internal dan validitas eksternal.
1)      Validitas internal berkenaan dengan derajat akurasi desain penelitian dengan hasil yang dicapai. Kalau dalam desain penelitian dirancang untuk meneliti etos kerja tenaga kependidikan, maka data yang diperoleh seharusnya adalah data yang akurat tentang etos kerja tenaga kependidikan. Penelitian menjadi tidak valid, apabila yang ditemukan  adalah motivasi kerja guru.
2)      Validitas eksternal berkenaan dengan derajat akurasi apakah hasil penelitian dapat digeneralisasikan atau diterapkan pada populasi di mana sampel tersebut diambil. Bila sampel penelitian representatif, instrumen penelitian valid dan reliabel, cara mengumpulkan dan analisis data benar, maka penelitian akan memiliki validitas eksternal yang tinggi.

2.    Reliabilitas

                        Reliabilitas ialah mengukur instrumen terhadap ketepatan (konsisten). Reliabilitas disebut juga keterandalan, keajegan, consistency, stability, atau dependability.[2]
                        Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsitensi dan stabilitas data atau temuan. Dalam pandangan positivistik (kuantitatif), suatu data dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam obyek yang sama menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukkan data yang tidak berbeda.
     Pengertian reliabilitas dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif pun berbeda. Dalam penelitian kualitatif sutau relaitas itu bersifat majemuk/ganda, dinamis/selalu berubah, sehingga tidak ada yang konsisten, dan berulang seperti semula. Situasi senantiasa berubah demikian juga perilaku manusia yang terlibat didalamnya.
     Pelaporan penelitian kualitatif pun bersifat individu, atau berbeda antara peneliti satu dengan peneliti lainnya. Bahkan untuk obyek yang sama, apabila ada 5 peneliti dengan latar belakang yang berbeda, akan diperoleh 5 laporan penelitian yang berbeda pula. Peneliti yang berlatar belakang pendidikan tentu akan menemukan dan melaporkan hasil penelitian yang berbeda dengan peneliti yang berlatarbelakang sosiologi.
     Oleh karena itu penelitian kualitatif sering dikatakan bersifat subyektif dan reflektif. Dalam penelitian kualitatif tidak digunakan instrumen yang standar tetapi peneliti bertindak sebagai instrumen. Data dikumpulkan secara verbal diperkaya dan diperdalam dengan hasil pengamatan, mendengar, persepsi, pemaknaan/penghayatan peneliti. Namun demikian peneliti meskipun melibatkan segi subyektifitas , dia harus disiplin dan jujur terhadap dirinya sebab penelitian kualitatif harus memiliki objektifitas pula. Objektifitas disini berarti data yang ditemukan dianalisis secara cermat dan teliti, disusun, dikategorikan secara sistematik, dan ditafsirkan berdasarkan pengalaman, kerangka berpikir, persepsi peneliti tanpa prasangka dan kecenderungan-kecenderungan tertentu.

B.  Pengujian Validitas Dan Reliabilitas Penelitian Kualitatif
Dalam penelitian kuantitatif, untuk mendapatkan data yang valid, reliabel dan obyektif, maka penelitian digunakan dengan menggunakan instrumen yang valid dan releabel, dilakukan pada sampel yang mendekati jumla populasi dan pengompulan serta analisis data dilakukan dengan cara yang benar. Dalam penelitian kuantitatif, untuk mendapatkan data yang valid dan releabel yang diuji validitas dan reliabilitasnya adalah instrumin penelitiannya, oleh karena itu susunan stainback (1988) menyatakan bahwa penelitian kuantitatif lebih menekankan pada aspek reliabilitas, sedangkan penelitian kualitatif lebih pada aspek validitas.
Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tiadak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang ditiju, tetepi perlu diketahui bahwa kebenaran realita data menurut penelitian kualitatif tidak bersifat tunggal, tetapi jamak dan tergantung pada konstruksi manusia, dibentuk dalam dri sesorang vsebagai hasil proses mental tiap individu dengan berbagai latar belakangnya. Oleh karena itu bila terdapat 10 peneliti dangan latar belakang yang berbeda meneliti pada obyek yang sama akan mendapatkan 10 teman, dan semuanya dinyatakan valid, kalau apa yang ditemukan itu tidak berbeda dengan kenyataan yang sesungguhnya yang terjadi pada obyek yang diteliti dalam obyek yang sama peneliti yang berlatar belakang manajemen, antropologi, sosiologi, kedokteran, tiknik dan sebainya
Pengertian reliabilitas dalam penelitian kuantitatif, sangat berbeda dengan reliabilitas dalam penelitian kualitatif.hal ini terjadi karena terdapat perbedaan pradigma dalam melihat realitas, selain itu, cara meleporkan penelitian bersifat ideosyneratic dan individualistik, selalu berbeda dari orang perorang. Tipe peneliti memberi laporan menurut bahasa dan jalan pikiran sendiri.
Dalam pengujian keabsahan data, metode penelitian kualitatif menggunakan istilah yang berbeda dengan pengan penelitian kuantitatif. Perbedaan tersebut diteunjukkan pada table berikut:
Aspek
Metode Kualitatif
Metode Kuantitatif
Nilai kebenaran
Validitas Internal
Kredibilitas
(credibility)
Penerapan
Validitas Eksternal
(generalisasi)
Transferability/
Keteralihan
Konsistensi
Reliabilitas
Auditability,
Dependability
Natralis
Obyektivitas
Confirmability

             
1.      Uji kredibilitas
          Bermacam-macam cara pengojian kredibilitas data ditunjukkan pada gambar 1. Berdasarkan gamber tersebut terlihat bahwa uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, diskusi dengan teman sejawab, antara lain kasus negatif.
a.      Perpanjangan pengamatan
               Dengan perpanjang pengamatan berarti lagi dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang baru.  Perpanjangn pengamatan ini perarti hubungan peneliti dengan narasumber akan semkin terbentu rapport, semakin akrab (tidak ada jarak lagi), semakin terbukti, saling mempercayai sehingga tidak ada imformasi yang disembunyikan lagi. Pada tahap awal peneliti memasuki lapangan, peneliti masih dianggap orang asing, masih dicurigai, sehingga imformasi yang diberikan belum lengkap, tidak mendalam, dan mungkin masih banyak yang dirahasiakan. Berapa lama perpanjangan ini dilakukan, akan sangat tergantung pada keadaan, keluasan dan kepastian data. Kedalaman artinya apkah peneliti ingin menggali data sampai pada tingkat makna. Makna berarti data yang di balik yang tampak. Yang tampak orang sedang menangis, tetapi sebenarnya dia tidak sedih tetapi mala sedang bahagi. Keluasan berarti, banyak sedikitnya imformasi yang diperoleh. Dalam perpanjangn pengamatan untuk mengoji kreadibilitas data penelitian ini, sebaiknya difokuskan pada pengujian terhadap data yang telah diperoleh, apa data yang diperoleh itu setelah dicek kembali kelapangan benar atau tidak, berubah atau tidak, bilah setelah dicek kembali ke lapangan data suda benar berarti kredibel, maka wakyu perpanjangn pengamatan dapat diahiri.

b.   Meningkatkan ketekunan
        Meningkatkan ketekunan berarti melakukankan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis. Sebagai conto melihat sekelompok masyarakat yang sedang olah raga pagi. Mengapa dengan meningkatkan ketekunan dapat meningkatkan kredibilitas data? Meningkatkan ketekunan itu ibarat kitamengecek soal-soal, atau makala yang telah dikerjakan, ada yang salah satu tidak. Dengan meningkatkan katekunan itu, maka peneliti dapat melakukan pengecekan kembali apakah data yang  telah ditemukan itu salah atau tidak. Dengan demikian juga dengan meningkatkan ketekunan maka, peneliti dapat memberikan diskripsi data yang akurat dan sistematis tentang apa yang diamati.sebagai bekal peneliti untuk menigkatkan ketekunan dengan cara membaca berbagai referensi buku maupun hasil penelitian atau dokumentasi-dokumintasi yang terkait dengan temuan yang diteliti.

c.        Triangulasi
Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara. Dan berbagai waktudengan demikian terdapat triangulasi sumber, trangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu.
1)      Triangulasi sumber
Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberap asumber. Sebagai contoh, untuk menguji kredibilitas data tentang daya kepemimpinan seseorang, maka pengompulan data pengujian data yang telah diperoleh dilakukan kebawahan ke bawahan yang dipimpin,ke atasan yang menugasi , dan keteman kerja yang merupakan kelompok kerjasama.
2)   Triangulasi teknik
Triangulasi teknik untu menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang derbeda. Misalnya data diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan opservasi, dokumentasi atau kuesioner.
3)   Triangulasi waktu
 Triangulasi juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang dikumpulkan dengan teknik wawncara dipagi hari saat nara sumber masi segar belum banyak masalah, akan memberikan data yang lebih valid sehingga lebih kredibel. 

d           Analisis kasus negatif
Kasus negatif adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda dengan hasil penelitian hingga pada saat tertentu. Mengapa dengan analisis kasus nigatif akan dapat meningkatkan kredibilitas data? Melakukan analisis kasus nigatif bersrti peneliti mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang tela ditemuka. Bila tidak ada lagi data yang berbeda atau bertentangan dengan data yang ditemukan, maka peneliti mungkin akan meruba temuannya.

e  .      Mengunakan bahan referensi
Yang dimaksud menggunakan referensi di sini adalah adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Sebagai contoh, data hasil wawancara perlu didukung dengan adanya rekaman wawancara.

f.     Mengadakan Member Check
     Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuan member check adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Agar informasi yang diperoleh dan akan digunakan dalam penulisan laporan sesuai dengan apa yang dimaksud sumber data atau informan.
Pelaksanaan member check dapat dilakukan setelah satu periode pengumpulan data selesai, atau setelah mendapat suatu temuan atau kesimpulan. Caranya dapat dilakukan secara individual, dengan cara peneliti datang ke pemberi data, atau melalui forum kelompok.
Peneliti kualitatif biasanya tidak menggunakan kata bias dalam penelitian; mereka akan mengatakan bahwa semua peneliti adalah interpretif dan bahwa peneliti harus menjadi reflektif diri mengenai perannya dalam penelitian, bagaimana dia menginterprestasikan temuan, dan sejarah personal dan politiknya yang membangun interprestasinya. Dengan demikian, akurasi dan kredibilitas temuan adalah sangat penting. Terdapat berbagai istilah yang digunakan peneliti kualitatif untuk mendiskripsikan akurasi dan kredibilitas ini (misalnya authenticity dan trustwortiness),  dan strategi yang digunakan untuk validasi perhitungan kualitatif  bervariasi dalam jumlah. Perhatian kita disini pada tiga bentuk yang biasa digunakan oleh peneliti kualitatif: triangulation, member checking, dan auditing.[3]
2.    Pengujian Transferability
Transferability merupakan validitas eksternal dalam penelitian kualitatif. Validitas eksternal menunjukkan derajat ketepatan atau dapat diterapkannya hasil penelitian kepada populasi tempat sampel penelitian diperoleh. Nilai transfer ini berkenaan dengan pertanyaan sejauh mana hasil penelitian dapat digunakan dalam situasi yang lain. Bagi peneliti naturalistik, nilai transfer bergantung kepada pemakai.
Kriteria transferabiliti merujuk pada tingkat kemampuan hasil penelitian kualitatif dapat digeneralisasikan atau ditransfer. Penelitian kualitatif dapat meningkatkan transferabilitas dengan melakukan suatu pekerjaan mendiskripsikan konteks penelitian dan asumsi-asumsi yang menjadi sentral pada penelitian tersebut
Agar orang lain dapat memahami hasil penelitian kualitatif sehingga ada kemungkinan untuk menerapkan hasil penelitian tersebut, peneliti dalam membuat laporannya harus memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya. Dengan demikian, pembaca menjadi jelas dalam memahami hasil penelitian tersebut sehingga ia dapat memutuskan dapat atau tidaknya mengaplikasikan hasil penelitian tersebut di tempat lain.
   3.  Pengujian Dependability
 Kriteria dependabilitas sama dengan reliabilitas dalam penelitian kuantitatif. Pandangan kuantitatif tradisional tentang realibilitas didasarkan pada asumsi replikabilitas (replikability) atau keterulangan (repeatability). Secara esensial itu berhubungan dengan apakah kita akan memperoleh hasil yang sama jika kita melekukan pengamatan yang sama untuk kali yang kedua. Untuk menetapkan reliabilitas peneliti kuantitatif biasanya membangun berbagai pikiran hipotesis ( misalnya teori skor benar )  untuk menyelesaikan hal ini.[4] Dalam penelitian kualitatif, uji dependability ditempuh dengan cara melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Audit dilakukan oleh auditor yang independen atau pembimbing.
            4. Pengujian Conformability
 Pengujian conformability dalam penelitian kualitatif disebut juga objektivitas penelitian. Penelitian dikatakan objektif jika hasil penelitian telah disepakati banyak orang. Menguji conformability berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, dapat dikatakan bahwa penelitian tersebut telah memenuhi standar conformability. Dalam penelitian jangan sampai proses tidak ada, tetapi hasilnya ada. Konfirmabilitas (Konfirmability) Penelitian kualitatif cenderung berasumsi bahwa setiap peneliti membawa perspektif yang unik kedalam penelitian.      
       Ada perbedaan yang mendasar mengenai validitas dan reliabilitas dalam penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif untuk mendapatan validitas dan reliabilitas diuji instrumen penelitiannnya. Sedangkan dalam penelitian kualitatif untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel yang diuji validitas dan reliabilitasnya adalah datanya. Temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.
       Reliabilitas dalam penelitian kualitatif bersifat individu, atau berbeda antara peneliti satu dengan peneliti lainnya. Oleh karena itu penelitian kualitatif sering dikatakan bersifat subyektif dan reflektif karena peneliti bertindak sebagai instrumen. Namun demikian peneliti meskipun melibatkan segi subyektifitas , dia harus disiplin dan jujur terhadap dirinya sebab penelitian kualitatif harus memiliki objektifitas pula. Objektifitas disini berarti data yang ditemukan dianalisis secara cermat dan teliti, disusun, dikategorikan secara sistematik, dan ditafsirkan berdasarkan pengalaman, kerangka berpikir, persepsi peneliti tanpa prasangka dan kecenderungan-kecenderungan tertentu.
       Pengujian validitas dan reliabilitas data dalam penelitian kualitatif meliputi uji Kredibilitas, Uji Transferability, Uji Depenability, dan Uji Konfirmability.




DAFTAR PUSTAKA

Emzir. 2010.  Metode Penelitian Kualitatif  Analisis Data. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
                Husaini Usman. 2006.  Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta : Bumi Aksara.
                Sugiono.2013. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.




[1] Sugiono.2013. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta, h.361
[2] Husaini Usman. 2006.  Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta : Bumi Aksara, h. 287
[3] Emzir.2010. Metode Penelitian Kualitatif  Analisis Data. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, h.79  
[4] http://fisip.uns.ac.id/blog/ori/2012/03/03/a-realibilitas-dan-validitas-pengukuran/


No comments:

Post a Comment