Penelitian diserap dari bahasa Inggris
yaitu Research yang memiliki arti
harfiah menyelidiki secara tuntas. Penelitian sering dideskripsikan sebagai
suatu proses investigasi yang dilakukan dengan aktif, tekun dan sistematis yang
bertujuan untuk menemukan, menginterpretasikan, dan merevesi fakta-fakta (wikipedia). Penelitian adalah suatu proses, yaitu
suatu rangkaian langkah-langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis
guna mendapatkan pemecahan masalah atau mendapatkan jawaban terhadap
pertanyaan-pertanyaan tertentu (Suryabrata, 2003: 11). Penelitian adalah suatu
proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis
untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu (Sukmadinata, 2009: 5). Penelitian
merupakan cara untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu yang
bersifat ilmiah. Penelitian bersifat ilmiah didasarkan pada ciri-ciri keilmuan
yaitu rasional artinya kegiatan penelitian dilakukan dengan cara-cara yang
masuk akal sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris artinya
cara-cara yang digunakan dalam penelitian teramati oleh indera manusia.
Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan
langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. Data yang diperoleh dalam
penelitian mempunyai kriteria tertentu yaitu harus valid (derajat ketepatan),
reliable (derajat konsistensi), objektif (derajat persamaan persepsi antar orang) (Sugiyono : 2010). Penelitian menurut Anas Sudijono
bertujuan untuk menemukan dalil atau teori, atau menarik kesimpulan yang
sifatnya berlaku umum (Sudijono, Anas : 2011).
Dari
beberapa pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa penelitian merupakan suatu
kegiatan ilmiah peneliti berupa proses pengamatan yang dilakukan dengan
pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyimpulan data berdasarkan pendekatan,
analisis, dan teknik tertentu untuk menjawab permasalahan baik itu penemuan
yang sebetulnya sudah ada ataupun penemuan yang betul-betul baru dengan
dukungan fakta. Penelitian dilakukan untuk mengembangkan
sebuah ilmu pengetahuan karena tidak menutup kemungkinan ilmu pengetahuan
akan selalu berkembang.
Paradigma Penelitian
1. Metode Penelitian Kuantitatif (Penelitian
Behavioristik)
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrmen penelitian, analisis
data bersifat kuantitatif/statistik
dengan tujuan untuk menguji hipotesis
yang telah ditetapkan (Sugiyono : 2010).
Positivisme merupakan paradigma ilmu pengetahuan
yang paling awal muncul dalam dunia ilmu pengetahuan. Keyakinan dasar aliran ini berakar dari paham
ontology realism ada dalam kenyataan
yang berjalan sesuai dengan
hukum
alam. Pada dasar penelitian
yang dilakukan adalah untuk mengungkap kebenaran realitas
yang ada dan bagaimana realitas tersebut nyata berjalan.
Dalam penelitian kuantitatif, yang dilandasi pada suatu asumsi bahwa suatu
gejala itu dapat diklasifikasikan, dan hubungan gejala bersifat sebab-akibat, maka peneliti dapat melakukan penelitian dengan
memfokuskan kepada beberapa variabel saja. Pola hubungan antara variabel yang
akan diteliti tersebut selanjutnya disebut sebagai paradigma penelitian. Jadi
paradigma penelitian diartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan
antara variabel yang akan diteliti sekaligus menentukan jumlah rumusan masalah
yang akan dijawab, teori untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah
hipotesis, serta teknik analisis statistik yang digunakan.
2. Metode Penelitian Kualitatif (Penelitian
Naturalistik)
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti dalam kondisi obyek
yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai
instrument kunci, pengambilan sampel sumber
data dilakukan secara
purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan
data dengan triangulasi
(gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi (Sugiyono : 2010).
Postpositivisme merupakan aliran yang ingin memperbaiki
kelemahan-kelemahan positivisme yang hanya mengandalkan kemampuan pengamatan langsung
terhadap objek yang diteliti. Pengertian purposive sampling adalah teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Pengertian Snowball Sampling adalah teknik
penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar.
Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi besar.
Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang sampel, tetapi
karena dengan dua orang sampel ini belum merasa lengkap terhadap data yang
diberikan, maka peneliti mencari orang lain yang dipandang lebih tahu dan dapat
melengkapi data yang diberikan oleh dua orang sampel sebelumnya. Begitu
seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak. Pada penelitian kualitatif
banyak menggunakan sampel Purposive
dan Snowball.
3. Metode campuran
Metode campuran atau mixed
methods disebut dengan paradigma ketiga atau gelombang ketiga. Tujuan dari
metode campuran penelitian bukanlah untuk menggantikan kualitatif atau
kuantitatif, melainkan untuk menggabungkan kedua pendekatan dengan memanfaatkan
kelebihan masing-masing. Namun, penelitian metode campuran bukan hanya penelitian
kuantitatif dan kualitatif dicampur, ini menggabungkan dari paradigma, asumsi
filosofis, dan perspektif teoritis langsung.
Secara umum,
karena metode campuran penelitian adalah menggabungkan kualitatif dan metode
kuantitatif, teknik analisis dasar yang digunakan dalam pendekatan-pendekatan berlaku
dalam penelitian metode campuran juga. Perbedaan utama adalah dalam
mengintegrasikan data. Metode campuran mempunyai
kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya dengan gabungan antara pendekatan
kualitatif dan kuantitatif dapat menggunakan kekuatan dari satu metode
untuk mengatasi
kelemahan metode lain. Metode campuran penelitian dapat
memberikan bukti kuat untuk kesimpulan melalui bukti yang menguatkan. Kombinasi
dapat menghasilkan pemahaman yang lebih lengkap dari fenomena
atau pengetahuan yang lebih lengkap untuk menginformasikan teori atau praktek. Namun,
ada juga sejumlah kelemahan. Peneliti masih
kesulitan untuk melakukan penelitian baik kuantitatif dan kualitatif. Sulit memiliki
keahlian yang sama dalam kedua metode, dan terutama jika data dikumpulkan secara
bersamaan. Peneliti
harus mampu untuk
memahami kompleksitas kedua pendekatan. Selain itu metode
penelitian campuran mungkin
akan lebih mahal daripada menggunakan pendekatan tunggal.
DAFTAR PUSTAKA
Creswell, Jhon W . 2013. Reseach Design (Pendekatan Kualitatif,
Kuantitatif, dan Mixed). Yogyakarta :
PustakaPelajar.
Ary, Donald ; Lucy Cheser Jacobs and Christine K.
Sorensen . 2010. Introduction to Research in Education Eighth Edition . USA : Wadsworth.
Sudijono, Anas . 2011 . Pengantar
Evaluasi Pendidikan. Jakarta:
Rajagrafindo Persada.
Sugiyono. 2010. Metode
Penelitian Pendidikan (Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta..
Sugiyono. 2010 . Statistika untuk
penelitian.
Bandung :
Alfabeta.
Sukmadinata,
N. S. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Rosdakarya.
Suryabrata,
Sumadi. 2003. Metodologi Penelitian.
Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
No comments:
Post a Comment