Monday, 12 October 2015

metode-metode penelitian

Penelitian diserap dari bahasa Inggris yaitu Research yang memiliki arti harfiah menyelidiki secara tuntas. Penelitian sering dideskripsikan sebagai suatu proses investigasi yang dilakukan dengan aktif, tekun dan sistematis yang bertujuan untuk menemukan, menginterpretasikan, dan merevesi fakta-fakta (wikipedia). Penelitian adalah suatu proses, yaitu suatu rangkaian langkah-langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis guna mendapatkan pemecahan masalah atau mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tertentu (Suryabrata, 2003: 11). Penelitian adalah suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu (Sukmadinata, 2009: 5). Penelitian merupakan cara untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu yang bersifat ilmiah. Penelitian bersifat ilmiah didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional artinya kegiatan penelitian dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris artinya cara-cara yang digunakan dalam penelitian teramati oleh indera manusia. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. Data yang diperoleh dalam penelitian mempunyai kriteria tertentu yaitu harus valid (derajat ketepatan), reliable (derajat konsistensi), objektif (derajat persamaan persepsi  antar orang) (Sugiyono : 2010). Penelitian menurut Anas Sudijono bertujuan untuk menemukan dalil atau teori, atau menarik kesimpulan yang sifatnya berlaku umum (Sudijono, Anas : 2011).
Dari beberapa pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah peneliti berupa proses pengamatan yang dilakukan dengan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyimpulan data berdasarkan pendekatan, analisis, dan teknik tertentu untuk menjawab permasalahan baik itu penemuan yang sebetulnya sudah ada ataupun penemuan yang betul-betul baru dengan dukungan fakta. Penelitian dilakukan untuk mengembangkan sebuah ilmu pengetahuan karena tidak menutup kemungkinan ilmu pengetahuan akan selalu berkembang.

Paradigma Penelitian
1.      Metode Penelitian Kuantitatif (Penelitian Behavioristik)
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrmen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono : 2010).
Positivisme merupakan paradigma ilmu pengetahuan yang paling awal muncul dalam dunia ilmu pengetahuan. Keyakinan dasar aliran ini berakar dari paham ontology realism ada dalam kenyataan yang berjalan sesuai dengan hukum alam. Pada dasar penelitian yang dilakukan adalah untuk mengungkap kebenaran realitas yang ada dan bagaimana realitas tersebut nyata berjalan.
Dalam penelitian kuantitatif, yang dilandasi pada suatu asumsi bahwa suatu gejala itu dapat diklasifikasikan, dan hubungan gejala bersifat sebab-akibat, maka peneliti dapat melakukan penelitian dengan memfokuskan kepada beberapa variabel saja. Pola hubungan antara variabel yang akan diteliti tersebut selanjutnya disebut sebagai paradigma penelitian. Jadi paradigma penelitian diartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti sekaligus menentukan jumlah rumusan masalah yang akan dijawab, teori untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, serta teknik analisis statistik yang digunakan.

2.      Metode Penelitian Kualitatif (Penelitian Naturalistik)
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti dalam kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan data dengan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi (Sugiyono : 2010).
Postpositivisme merupakan aliran yang ingin memperbaiki kelemahan-kelemahan positivisme yang hanya mengandalkan kemampuan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti. Pengertian purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Pengertian Snowball Sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi besar. Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang sampel, tetapi karena dengan dua orang sampel ini belum merasa lengkap terhadap data yang diberikan, maka peneliti mencari orang lain yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan oleh dua orang sampel sebelumnya. Begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak. Pada penelitian kualitatif banyak menggunakan sampel Purposive dan Snowball.

3.      Metode campuran
Metode campuran atau mixed methods disebut dengan paradigma ketiga atau gelombang ketiga. Tujuan dari metode campuran penelitian bukanlah untuk menggantikan kualitatif atau kuantitatif, melainkan untuk menggabungkan kedua pendekatan dengan memanfaatkan kelebihan masing-masing. Namun, penelitian metode campuran bukan hanya penelitian kuantitatif dan kualitatif dicampur, ini menggabungkan dari paradigma, asumsi filosofis, dan perspektif teoritis langsung.
Secara umum, karena metode campuran penelitian adalah menggabungkan kualitatif dan metode kuantitatif, teknik analisis dasar yang digunakan dalam pendekatan-pendekatan berlaku dalam penelitian metode campuran juga. Perbedaan utama adalah dalam mengintegrasikan data. Metode campuran mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya dengan gabungan antara pendekatan kualitatif dan kuantitatif  dapat menggunakan kekuatan dari satu metode untuk mengatasi kelemahan metode lain. Metode campuran penelitian dapat memberikan bukti kuat untuk kesimpulan melalui bukti yang menguatkan. Kombinasi dapat menghasilkan pemahaman yang lebih lengkap dari fenomena atau pengetahuan yang lebih lengkap untuk menginformasikan teori atau praktek. Namun, ada juga sejumlah kelemahan. Peneliti masih kesulitan untuk melakukan penelitian baik kuantitatif dan kualitatif. Sulit memiliki keahlian yang sama dalam kedua metode, dan terutama jika data dikumpulkan secara bersamaan. Peneliti harus mampu untuk memahami kompleksitas kedua pendekatan. Selain itu metode penelitian campuran mungkin akan lebih mahal daripada menggunakan pendekatan tunggal.

DAFTAR PUSTAKA
Creswell, Jhon W . 2013. Reseach Design (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed). Yogyakarta : PustakaPelajar.
Ary, Donald ; Lucy Cheser Jacobs and Christine K. Sorensen . 2010. Introduction to Research in Education Eighth Edition . USA : Wadsworth.
Sudijono, Anas . 2011 . Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan  Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta..
Sugiyono. 2010 . Statistika untuk penelitian. Bandung : Alfabeta.
Sukmadinata, N. S. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Rosdakarya.
Suryabrata, Sumadi. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

No comments:

Post a Comment