A. Manajemen
Sumber Daya Manusia
Sebelum membahas pengertian manajemen sumber daya
manusia ada baiknya ditelusuri dulu beberapa istilah pokok beserta
pengertian-pengertian yang terkait. Manajemen sumber daya manusia terdiri dari
dua pengertian utama yaitu manajemen dan sumber daya manusia yang mempunyai
makna sendiri-sendiri.
Manajemen berasal dari kata to manage (Bahasa
Inggris) yang artinya mengurus, mengatur, melaksanakan dan mengelola. Manajemen
dapat pula diartikan sebagai ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber
daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan sumber daya manusia (SDM) merupakan
salah satu sumber daya yang terdapat dalam organisasi, meliputi semua orang yang
melakukan aktifitas. Sumber daya manusia merupakan unsur yang sangat penting
dan menentukan dalam suatu organisasi karena sumber daya manusia merupakan
satu-satunya sumber daya yang memiliki akal, perasaan, keinginan, kemampuan,
ketrampilan, pengetahuan, dorongan, daya dan karya.
Jadi secara sederhana pengertian Manajemen sumber
daya manusia adalah mengatur sumber daya manusia. Secara luas manajemen sumber
daya manusia adalah suatu gerakan pengakuan terhadap pentingnya unsur manusia
sebagai sumber daya yang cukup potensial, yang perlu dikembangkan sehingga
mampu memberikan kontribusi yang maksimal bagi organisasi. Selain itu manajemen
sumber daya manusia juga dianggap sebagai suatu gerakan yang mencerminkan
pengakuan adanya peranan vital dan semakin pentingnya sumber daya manusia dalam
suatu organisasi, adanya tantangan-tantangan yang semkain besar dalam
pengelolaan SDM secara efektif, serta terjadinya pertumbuhan ilmu pengetahuan
dan profesionalisme di bidang manajemen sumber daya manusia.
B. Fungsi
Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah salah satu
bidang manajemen yang khusus mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam
organisasi perusahaan. Unsur MSDM adalah manusia yang merupakan tenaga kerja
pada perusahaan. Dengan demikian focus yang dipelajari MSDM ini adalah masalah
yang berhubungan dengan tenaga manusia saja.
Manusia
selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi, karena
manusia sebagai perencana, pelaku dan penentu terwujudnya tujuan organisasi.
Tujuan tidak mungkin terwujud tanpa peran aktif karyawan meskipun alat-alat
yang dimiliki perusahaan begitu canggihnya. Alat-alat canggih yang dimiliki
perusahaan tidak ada manfaatnya bagi perusahaan jika peran aktif karyawan tidak
diikutsertakan. Mengatur karyawan adalah sulit dan kompleks, karena mereka
menpunyai pikiran, perasaan, status, keinginan dan latar belakang yang
heterogen yang dibawa ke dalam organisasi. Karyawan tidak dapat diatur dan
dikuasai sepenuhnya seperti mengatur mesin, modal atau gedung.
Dari
uraian diatas, jelas sekali bahwa MSDM sangatlah penting bagi suatu organisasi
untuk keberlangsungan dan kemajuan suatu organisasi tersebut. Berikut ini
beberapa fungsi dari manajemen diantaranya adalah
1. Forecasting
atau prevoyance (prancis) adalah kegiatan meramalkan, memproyeksikan, atau
mengadakan taksiran terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum
suatu rencana yang lebih pasti dapat dilakukan
2. Planning
termasuk budgeting adalah fungsi
manajemen dalam menetapkan tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi,
menetapkan peraturan-peraturan dan pedoman-pedoman pelaksanaan yang harus
dituruti, dan menetapkan ikhtisar biaya yang diperlukan dan pemasukan uang yang
diharapkan akan diperoleh dari rangkaian tindakan yang akan dilakukan
3. Organizing
atau perorganisasian adalah keseluruhan aktivitas manajemen dalam
mengelompokkan orang-orang serta penetapanj tugas, fungsi, wewenang, serta
tanggung jawab masing-masing dengan tujuan terciptanya aktivitas-aktivitas yang
berdaya guna dan berhasil guna mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih
dahulu
4. Staffing
atau Assembling Resources merupakan salah satu fungsi manajemen berupa
penyusunan personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja,
penegembangannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga memberi daya guna
maksimal kepada organisasi.
5. Directing
atau Commanding merupakan fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha
memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau intruksi kepada bawahan dalam
melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan
benar-benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula. Fungsi ini bukan
saja agar pegawai melaksanakan atau tidak melaksanakan suatu kegiatan, tetapi
dapat pula berfungsi mengkoordinasi kegiatan berbagai unsur organisasi agar
efektif tertuju kepada realisasi tujuan yang ditetapkan sebelumnya.
6. Leading,
istilah ini merupakan salah satu fungsi manajemen yang dikemukakan oleh Louis
A. Allen yang dirumuskannya sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh seorang
manajer yang menyebabkan orang lain bertindak. Pekerjaan leading, meliputi lima
belas macam kegiatan yakni :
a. Mengambil
keputusan
b. Mengadakan
komunikasi agar ada saling pengertian antara manajer dan bawahan
c. Member
semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak
d. Memilih
orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta memperbaiki pengetahuan dan
sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
e. Coordinating
atau mengkoordinasi merupakan salah satu manajemen untuk melakukan berbagai
kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan dengan
jalan menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga
terdapat kerja sama yang terarah dalam usaha mencapai tujuan organisasi.
f. Motivating
atau pemotivasian kegiatan merupakan salah satu fungsi manajemen berupa
pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepadsa bawahan, aghar bawahan
melakukan kegiatan secara suka rela sesuai apa yang dikehendaki oleh atasan.
g. Contolling
atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah kegiatan yang
mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan
bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud tercapai tujuan yang
sudah digariskan semula.
h. Reporting
atau pelaporan adalah kegiatan yang berupayapenyampaian perkembangan atau hasil
kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan
tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi, baik secara lisan
maupun tertulis sehingga dalam penerimaan laporan dapat memperoleh gambaran
bagaimana pelaksanaan tugas orang yang member laporan.
i.
Pengadaan (procurement) adalah proses
penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkan
karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Pengadaan yang baik akan
membantu terwujudnya tujuan.
j.
Pengembangan (development) adalah proses
peningkatan keterampilan teknis, teoretis, konseptual, dan moral karyawan
melalui pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan yang diberikan harus
sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa depan.
k. Kompensasi
(compensation) adalah pemberian balas jasa langsung dan tidak langsung, uang
atau barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada
perusahaan. Prinsip kompensasi adalah adil dan layak. Adil diartikan sesuai
dengan presentasi kerjanya, layak diartikan dapat memenuhi kebutuhan primernya
serta berpedoman pada batas upah minimum permerintah dan berdasarkan internal
dan eksternal konsitensi.
l.
Pengintegrasian (integration) adalah
kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan,
agar tercipta kerja sama yang serasi dan saling menguntungkan. Perusahaan
memperoleh laba, karyawan dapat memenuhi kebutuhan dari hasil pekerjaannya.
Pengintegrasian merupakan hal yang penting dan sulit dalam MSDM, karena
mempersatukan dua kepentingan yang bertolak belakang.
m. Pemeliharaan
(maintenance) adalah kegiatan untuk memlihara atau mningkatkan kondisi fisik,
mental, dan loyalitas karyawan, agar mereka tetap mau bekerja sama sampai
pension. Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan program kesejahteraan yang
berdasarkan kebutuhan sebagai besar karyawan serta berpedoman kepada internal
dan eksternal konsistensi.
n. Kedisiplinan
merupakan fungsi MSDM yang terpenting dan kunci terwujudnya tujuan karena tanpa
disiplin yang baik sulit terwujud tujuan yang maksimal. Kedisplinan adalah
keinginan dan kesadaran untuk mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan
norma-norma social.
o. Pemberhentian
(separation) adalah putusnya hubungan kerja seseorang dari suatu perusahaan.
Pemberhentian ini disebabkan oleh keinginan karyawan, keinginan perusahaan,
kontrak kerja berakhir, pension, dan sebab-sebab lainnya. Pelepasan ini diatur
oleh Undang-undang No. 12 Tahun 1964
C. Perencanaan
Manajemen Sumber Daya Manusia
a. Pengertian
dan Tujuan Perencanaan Manajemen Sumber Daya Manusia
Perencanaan
Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan fungsi yang pertama-tama harus
dilaksanakan dalam organisasi. Perencanaan MSDM adalah langkah-langkah tertentu
yang diambil oleh manajemen guna menjamin bahwa bagi organisasi tersedia tenaga
kerja yang tepat untuk menduduki berbagai kedudukan, jabatan, dan perkerjaan
yang tepat pada waktu yang tepat. Kesemuanya itu dalam rangka mencapai tujuan
dan berbagai sasaran yang telah dan akan ditetapkan.
Perencanaan
sumber daya manusia adalah merencanakan tenaga kerja agar sesuai dengan
kebutuhan perusahaan serta efektif dan efisien dalam membantu terwujudnya
tujuan.
Perencanaan
MSDM ini untuk menetapkan program pengorganisasian, pengarahan, pengendalian,
pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan,
kedisiplinan, dan pemberhentian karyawan. Jadi, dalam rencana SDM harus
ditetapkan semua hal tersebut di atas secara baik dan benar.
Tujuan
dari perencanaan MSDM diantaranya adalah untuk menentukan kualitas dan
kuantitas karyawan yang akan mengisi semua jabatan dalam perusahaan, untuk
menjamin tersedianya tenaga kerja masa kini maupun masa depan, sehingga setiap
pekerjaan ada yang mengerjakannya, untuk menghindari terjadinya mismanajemen
dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas, untuk mempermudah koordinasi,
integrasi dan sinkronisasi (KIS) sehingga produktivitas kerja meningkat, untuk
menghindari kekurangan dan atau kelebihan karyawan, untuk menjadi pedoman dalam
menetapkan program penarikan, seleksi, penembangan, kompensasi, pengintegrasi
an, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian karyawan, menjadi peodman
dalam melaksanakan mutasi (vertikal atau horizontal) dan pensiun karyawan dan
yang terakhri menjadi dasar dalam melakukan penilaian karyawan.
b. Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Perencanaan Manajemen Sumber Daya Manusia
Perencanaan
Manajemen sumber daya manusia sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik
yang berasal dari dalam organisasi itu sendiri (internal) maupun yang berasal
dari lingkungan organinasi (eksternal).
1. Faktor-faktor
Eksternal
Yang
dimaksud dengan faktor-faktor eksternal adalah berbagai hal yang perumbuhan dan
perkembangannya berada di luar kemampuan organisasi untuk mengendalikannya.
Menurut Kiggundu, menyebutkan bahwa yang tergolong faktor-faktor eksternal
adalah: (a) teknologi, (b) sosial budaya, (c) politik, dan (d) ekonomi.
Sedangkan S.P. Siagian memperluasnya menjadi enam faktor, meliputi: (a) situasi
ekonomi, (b) sosial budaya, (c) politik, (d) peraturan perundang-undangan, (e)
tekonologi, (f) pesaing. Sebenarnya dalam eempat faktor yang dikemukakan oleh
Kiggundu juga sudah termasuk faktor administrasi dan hukum tersebut yang
dikukakan oleh S.P. Siagian tersebut.
2. Faktor-faktor
Internal
Yang dimaksud dengan faktor-faktor
internal adalah berbagai kendala yang terdapat di dalam organisasi itu
sendirid. Faktor internal, menurut S.P. Siagian adalah: (a) rencana strategik,
(b) anggaran, (c) estimasi produksi dan penjualan, (d) usaha atau kegiatan
baruu, dan (e) rancangan organisasi dan tugas pekerjaan. Sedangkan Kiggundu
mengemukakan bahwa faktor-faktor internalnya meliputi: (a) sistem informasi
manajemen dan organisasi, (b) sistem manajemen keuangan, (c) sistem marketing
dan pasar, dan (d) sistem manajemen pelaksanaan.
Antara faktor-faktor tersebut, baik
internal maupun eksternal, saling berinteraksi dan berpengaruh. Perencanaan
sumber daya manusia haru bertitik-tolak dari pengkajian terhadap faktor-faktor
tersebut.
D.
Gambaran Kualitas SDM yang Ideal
Kualitas SDM ideal yang dimaksud dalam
hal ini adalah SDM yang mampu bekerja dan aktif
di jaman sekarang ini (jaman menuju milenium ketiga). Salah satu ciri
masyarakat pada milennium ketiga adalah masyarakat industri. Masyarakat
industri tersebut adalah masyarakat yang mendukung proses industrialisasi.
Kartasasminta (1997:43) mengemukakan visi masyarakat Indonesia di tahu 2018,
sebagai berikut:
(1)
manusia Indonesia yang telah berpendidikan lebih tinggi, lebih sehat,
pengetahuan umumnya lebih luas, maka semakin cerdas manusia dan pekerjaannya
makin terspealisasi, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang makin
canggih, makin berdisiplin dan dengan interaksi yang makin intensif dengan
dunia internasional.
(2)
kualitas demokrasi meningkat kehiupan masyarakat yag transparan, berkemangnya
sikap pembaharuan dan kritis masyarakat, serta meningkatnya kualitas
partisipasi masyarakat.
Selain itu, ada juga Widodo (1990:1) yang mengemukakan gambaran kualitas SDM Indonesia
sebagai berikut:
1) Manusia
yang sadar ilmu pengetahuan dan teknologi.
Manusia yang sadar ilmu pengetahuan
artinya manusia yang sadar ilmu dalam arti manusia serba tahu dan mereka merasa
bahwa proses belajar tidak pernah selesai.
2) Manusia
kreatif.
Manusia kreatif adalah manusia yang
mampu menghadapi tantangan baru dan mampu mengantisipasi perkembangan iptek.
3) Manusia
beretika solidaritas.
Manusia beretika adalah manusia yang
mempunyai pedoman moral etis dalam setiap tindakan yang dilakukan. Mereka
berpegang pada prinsip keadilan yang pada hakekatnya berari memberikan kepada
siapa saja apa yang menjadi haknya.
Jadi, untuk menjadi manusia yang berkualitas, maka
seseorang tersebut harus mempunyai tiga kemampan, yaitu: sadar iptak, kreatif,
dan beretika solidaritas. Sumber daya manusia yang ideal juga harus mempunyai
sikap mandiri. Manusia yang mandiri akan bersunguh-sungguh menghidupi kehidupan
dan tanpa sikap mandiri manusia tersebut akan menjadi manusia yang hidup
bergantung, kurang ada gerak untuk memperbaiki kehidupannya, tidak ada
keinginan untuk mencipakan peluang, dan selalu menunggu untuk diberi
kesempatan. Manusia yang tidak mandiri dan tidak kreatif akan menghambat
pembangunan. Sebaliknya manusia yang kreatif dan mandiri akan memiliki harga
diri, memiliki kepercayaan pada diri sendiri, dan akan turut berprakarsa dan
bersaing.
DAFTAR PUSTAKA
Cardoso,
Faustino Cardoso, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: ANDI, 2003
Hasibun,
Malayu S.P., Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003
H.
Sufyarma, Manajemen Pendidikan, Bandung:
Alfabeta,2003
Malayu, Manajemen
Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara, 2000,
terima kasih informasinya, dengan ini kami juga ingin menambahkan informasi dengan adanya bantuan dari teknologi seperti sistem manajemen sumber daya manusia
ReplyDelete