Tuesday, 13 October 2015

Manajemen sumber daya manusia


A.    Manajemen Sumber Daya Manusia
Sebelum membahas pengertian manajemen sumber daya manusia ada baiknya ditelusuri dulu beberapa istilah pokok beserta pengertian-pengertian yang terkait. Manajemen sumber daya manusia terdiri dari dua pengertian utama yaitu manajemen dan sumber daya manusia yang mempunyai makna sendiri-sendiri.
Manajemen berasal dari kata to manage (Bahasa Inggris) yang artinya mengurus, mengatur, melaksanakan dan mengelola. Manajemen dapat pula diartikan sebagai ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu sumber daya yang terdapat dalam organisasi, meliputi semua orang yang melakukan aktifitas. Sumber daya manusia merupakan unsur yang sangat penting dan menentukan dalam suatu organisasi karena sumber daya manusia merupakan satu-satunya sumber daya yang memiliki akal, perasaan, keinginan, kemampuan, ketrampilan, pengetahuan, dorongan, daya dan karya.
Jadi secara sederhana pengertian Manajemen sumber daya manusia adalah mengatur sumber daya manusia. Secara luas manajemen sumber daya manusia adalah suatu gerakan pengakuan terhadap pentingnya unsur manusia sebagai sumber daya yang cukup potensial, yang perlu dikembangkan sehingga mampu memberikan kontribusi yang maksimal bagi organisasi. Selain itu manajemen sumber daya manusia juga dianggap sebagai suatu gerakan yang mencerminkan pengakuan adanya peranan vital dan semakin pentingnya sumber daya manusia dalam suatu organisasi, adanya tantangan-tantangan yang semkain besar dalam pengelolaan SDM secara efektif, serta terjadinya pertumbuhan ilmu pengetahuan dan profesionalisme di bidang manajemen sumber daya manusia.
B.     Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah salah satu bidang manajemen yang khusus mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam organisasi perusahaan. Unsur MSDM adalah manusia yang merupakan tenaga kerja pada perusahaan. Dengan demikian focus yang dipelajari MSDM ini adalah masalah yang berhubungan dengan tenaga manusia saja.
Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi, karena manusia sebagai perencana, pelaku dan penentu terwujudnya tujuan organisasi. Tujuan tidak mungkin terwujud tanpa peran aktif karyawan meskipun alat-alat yang dimiliki perusahaan begitu canggihnya. Alat-alat canggih yang dimiliki perusahaan tidak ada manfaatnya bagi perusahaan jika peran aktif karyawan tidak diikutsertakan. Mengatur karyawan adalah sulit dan kompleks, karena mereka menpunyai pikiran, perasaan, status, keinginan dan latar belakang yang heterogen yang dibawa ke dalam organisasi. Karyawan tidak dapat diatur dan dikuasai sepenuhnya seperti mengatur mesin, modal atau gedung.
Dari uraian diatas, jelas sekali bahwa MSDM sangatlah penting bagi suatu organisasi untuk keberlangsungan dan kemajuan suatu organisasi tersebut. Berikut ini beberapa fungsi dari manajemen diantaranya adalah
1.      Forecasting atau prevoyance (prancis) adalah kegiatan meramalkan, memproyeksikan, atau mengadakan taksiran terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rencana yang lebih pasti dapat dilakukan
2.      Planning termasuk budgeting adalah  fungsi manajemen dalam menetapkan tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi, menetapkan peraturan-peraturan dan pedoman-pedoman pelaksanaan yang harus dituruti, dan menetapkan ikhtisar biaya yang diperlukan dan pemasukan uang yang diharapkan akan diperoleh dari rangkaian tindakan yang akan dilakukan
3.      Organizing atau perorganisasian adalah keseluruhan aktivitas manajemen dalam mengelompokkan orang-orang serta penetapanj tugas, fungsi, wewenang, serta tanggung jawab masing-masing dengan tujuan terciptanya aktivitas-aktivitas yang berdaya guna dan berhasil guna mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu
4.      Staffing atau Assembling Resources merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, penegembangannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga memberi daya guna maksimal kepada organisasi.
5.      Directing atau Commanding merupakan fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau intruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula. Fungsi ini bukan saja agar pegawai melaksanakan atau tidak melaksanakan suatu kegiatan, tetapi dapat pula berfungsi mengkoordinasi kegiatan berbagai unsur organisasi agar efektif tertuju kepada realisasi tujuan yang ditetapkan sebelumnya.
6.      Leading, istilah ini merupakan salah satu fungsi manajemen yang dikemukakan oleh Louis A. Allen yang dirumuskannya sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer yang menyebabkan orang lain bertindak. Pekerjaan leading, meliputi lima belas macam kegiatan yakni :
a.       Mengambil keputusan
b.      Mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara manajer dan bawahan
c.       Member semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak
d.      Memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
e.       Coordinating atau mengkoordinasi merupakan salah satu manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama yang terarah dalam usaha mencapai tujuan organisasi.
f.       Motivating atau pemotivasian kegiatan merupakan salah satu fungsi manajemen berupa pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepadsa bawahan, aghar bawahan melakukan kegiatan secara suka rela sesuai apa yang dikehendaki oleh atasan.
g.      Contolling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah kegiatan yang mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud tercapai tujuan yang sudah digariskan semula.
h.      Reporting atau pelaporan adalah kegiatan yang berupayapenyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi, baik secara lisan maupun tertulis sehingga dalam penerimaan laporan dapat memperoleh gambaran bagaimana pelaksanaan tugas orang yang member laporan.
i.        Pengadaan (procurement) adalah proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Pengadaan yang baik akan membantu terwujudnya tujuan.
j.        Pengembangan (development) adalah proses peningkatan keterampilan teknis, teoretis, konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa depan.
k.      Kompensasi (compensation) adalah pemberian balas jasa langsung dan tidak langsung, uang atau barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada perusahaan. Prinsip kompensasi adalah adil dan layak. Adil diartikan sesuai dengan presentasi kerjanya, layak diartikan dapat memenuhi kebutuhan primernya serta berpedoman pada batas upah minimum permerintah dan berdasarkan internal dan eksternal konsitensi.
l.        Pengintegrasian (integration) adalah kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerja sama yang serasi dan saling menguntungkan. Perusahaan memperoleh laba, karyawan dapat memenuhi kebutuhan dari hasil pekerjaannya. Pengintegrasian merupakan hal yang penting dan sulit dalam MSDM, karena mempersatukan dua kepentingan yang bertolak belakang.
m.    Pemeliharaan (maintenance) adalah kegiatan untuk memlihara atau mningkatkan kondisi fisik, mental, dan loyalitas karyawan, agar mereka tetap mau bekerja sama sampai pension. Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan program kesejahteraan yang berdasarkan kebutuhan sebagai besar karyawan serta berpedoman kepada internal dan eksternal konsistensi.
n.      Kedisiplinan merupakan fungsi MSDM yang terpenting dan kunci terwujudnya tujuan karena tanpa disiplin yang baik sulit terwujud tujuan yang maksimal. Kedisplinan adalah keinginan dan kesadaran untuk mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan norma-norma social.
o.      Pemberhentian (separation) adalah putusnya hubungan kerja seseorang dari suatu perusahaan. Pemberhentian ini disebabkan oleh keinginan karyawan, keinginan perusahaan, kontrak kerja berakhir, pension, dan sebab-sebab lainnya. Pelepasan ini diatur oleh Undang-undang No. 12 Tahun 1964
C. Perencanaan Manajemen Sumber Daya Manusia
a.    Pengertian dan Tujuan Perencanaan Manajemen Sumber Daya Manusia
Perencanaan Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan fungsi yang pertama-tama harus dilaksanakan dalam organisasi. Perencanaan MSDM adalah langkah-langkah tertentu yang diambil oleh manajemen guna menjamin bahwa bagi organisasi tersedia tenaga kerja yang tepat untuk menduduki berbagai kedudukan, jabatan, dan perkerjaan yang tepat pada waktu yang tepat. Kesemuanya itu dalam rangka mencapai tujuan dan berbagai sasaran yang telah dan akan ditetapkan.
Perencanaan sumber daya manusia adalah merencanakan tenaga kerja agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan serta efektif dan efisien dalam membantu terwujudnya tujuan.
Perencanaan MSDM ini untuk menetapkan program pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian karyawan. Jadi, dalam rencana SDM harus ditetapkan semua hal tersebut di atas secara baik dan benar.
Tujuan dari perencanaan MSDM diantaranya adalah untuk menentukan kualitas dan kuantitas karyawan yang akan mengisi semua jabatan dalam perusahaan, untuk menjamin tersedianya tenaga kerja masa kini maupun masa depan, sehingga setiap pekerjaan ada yang mengerjakannya, untuk menghindari terjadinya mismanajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas, untuk mempermudah koordinasi, integrasi dan sinkronisasi (KIS) sehingga produktivitas kerja meningkat, untuk menghindari kekurangan dan atau kelebihan karyawan, untuk menjadi pedoman dalam menetapkan program penarikan, seleksi, penembangan, kompensasi, pengintegrasi an, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian karyawan, menjadi peodman dalam melaksanakan mutasi (vertikal atau horizontal) dan pensiun karyawan dan yang terakhri menjadi dasar dalam melakukan penilaian karyawan.
b.      Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Manajemen Sumber Daya Manusia
Perencanaan Manajemen sumber daya manusia sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari dalam organisasi itu sendiri (internal) maupun yang berasal dari lingkungan organinasi (eksternal).
1.      Faktor-faktor Eksternal
Yang dimaksud dengan faktor-faktor eksternal adalah berbagai hal yang perumbuhan dan perkembangannya berada di luar kemampuan organisasi untuk mengendalikannya. Menurut Kiggundu, menyebutkan bahwa yang tergolong faktor-faktor eksternal adalah: (a) teknologi, (b) sosial budaya, (c) politik, dan (d) ekonomi. Sedangkan S.P. Siagian memperluasnya menjadi enam faktor, meliputi: (a) situasi ekonomi, (b) sosial budaya, (c) politik, (d) peraturan perundang-undangan, (e) tekonologi, (f) pesaing. Sebenarnya dalam eempat faktor yang dikemukakan oleh Kiggundu juga sudah termasuk faktor administrasi dan hukum tersebut yang dikukakan oleh S.P. Siagian tersebut.
2.      Faktor-faktor Internal
Yang dimaksud dengan faktor-faktor internal adalah berbagai kendala yang terdapat di dalam organisasi itu sendirid. Faktor internal, menurut S.P. Siagian adalah: (a) rencana strategik, (b) anggaran, (c) estimasi produksi dan penjualan, (d) usaha atau kegiatan baruu, dan (e) rancangan organisasi dan tugas pekerjaan. Sedangkan Kiggundu mengemukakan bahwa faktor-faktor internalnya meliputi: (a) sistem informasi manajemen dan organisasi, (b) sistem manajemen keuangan, (c) sistem marketing dan pasar, dan (d) sistem manajemen pelaksanaan.
Antara faktor-faktor tersebut, baik internal maupun eksternal, saling berinteraksi dan berpengaruh. Perencanaan sumber daya manusia haru bertitik-tolak dari pengkajian terhadap faktor-faktor tersebut.
D. Gambaran Kualitas SDM yang Ideal
Kualitas SDM ideal yang dimaksud dalam hal ini adalah SDM yang mampu bekerja dan aktif  di jaman sekarang ini (jaman menuju milenium ketiga). Salah satu ciri masyarakat pada milennium ketiga adalah masyarakat industri. Masyarakat industri tersebut adalah masyarakat yang mendukung proses industrialisasi. Kartasasminta (1997:43) mengemukakan visi masyarakat Indonesia di tahu 2018, sebagai berikut:
(1) manusia Indonesia yang telah berpendidikan lebih tinggi, lebih sehat, pengetahuan umumnya lebih luas, maka semakin cerdas manusia dan pekerjaannya makin terspealisasi, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang makin canggih, makin berdisiplin dan dengan interaksi yang makin intensif dengan dunia internasional.
(2) kualitas demokrasi meningkat kehiupan masyarakat yag transparan, berkemangnya sikap pembaharuan dan kritis masyarakat, serta meningkatnya kualitas partisipasi masyarakat.
Selain itu, ada juga Widodo (1990:1) yang  mengemukakan gambaran kualitas SDM Indonesia sebagai berikut:
1)      Manusia yang sadar ilmu pengetahuan dan teknologi.
Manusia yang sadar ilmu pengetahuan artinya manusia yang sadar ilmu dalam arti manusia serba tahu dan mereka merasa bahwa proses belajar tidak pernah selesai.
2)      Manusia kreatif.
Manusia kreatif adalah manusia yang mampu menghadapi tantangan baru dan mampu mengantisipasi perkembangan iptek.
3)      Manusia beretika solidaritas.
Manusia beretika adalah manusia yang mempunyai pedoman moral etis dalam setiap tindakan yang dilakukan. Mereka berpegang pada prinsip keadilan yang pada hakekatnya berari memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya.
Jadi, untuk menjadi manusia yang berkualitas, maka seseorang tersebut harus mempunyai tiga kemampan, yaitu: sadar iptak, kreatif, dan beretika solidaritas. Sumber daya manusia yang ideal juga harus mempunyai sikap mandiri. Manusia yang mandiri akan bersunguh-sungguh menghidupi kehidupan dan tanpa sikap mandiri manusia tersebut akan menjadi manusia yang hidup bergantung, kurang ada gerak untuk memperbaiki kehidupannya, tidak ada keinginan untuk mencipakan peluang, dan selalu menunggu untuk diberi kesempatan. Manusia yang tidak mandiri dan tidak kreatif akan menghambat pembangunan. Sebaliknya manusia yang kreatif dan mandiri akan memiliki harga diri, memiliki kepercayaan pada diri sendiri, dan akan turut berprakarsa dan bersaing.



























DAFTAR PUSTAKA
Cardoso, Faustino Cardoso, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: ANDI, 2003
Hasibun, Malayu S.P., Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003
H. Sufyarma, Manajemen Pendidikan, Bandung: Alfabeta,2003
 Malayu, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara, 2000,  







1 comment:

  1. terima kasih informasinya, dengan ini kami juga ingin menambahkan informasi dengan adanya bantuan dari teknologi seperti sistem manajemen sumber daya manusia

    ReplyDelete