Saturday, 31 October 2015

Validitas dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif

PENELITIAN KUANTITATIF
A.           Validitas Internal
Validitas internal dinyatakan sebagai variasi yang terjadi pada variabel terikat. Instrumen yang mempunyai validitas internal atau rasional, bila kriteria yang ada dalam instrumen secara teoritis telah mencerminkan apa yang diukur. Jadi, kriterianya ada di dalam instrumen itu. Validitas internal instrumen dikembangkan berdasarkan teori yang relevan. Dalam validitas internal terdapat:
a.              Validitas konstruk (Construct Validity)
Untuk menguji validitas konstruk, kita menggunakan pendapat para ahli. Setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berdasarkan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Para ahli diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah kita susun.
b.             Validitas isi (Content Validity)
Pengujian validitas isi dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen. Dalam kisi-kisi itu terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai tolok ukur dan nomor butir pertanyaan atau pernyataan yang telah dijabarkan dari indikator. Untuk menguji validitas butir-butir instrumen, maka setelah dikonsultasikan dengan ahli, diteruskan dengan uji coba instrumen dan dianalisis.
B.            Validitas Eksternal
Validitas eksternal instrumen diuji dengan membandingkan antara kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta-fakta empiris yang terjadi di lapangan. Instrumen yang memiliki validitas eksternal bila kriteria di dalam instrumen disusun berdasarkan fakta empiris yang ada. Instrumen penelitian yang mempunyai validitas ekternal yang tinggi akan mengakibatkan hasil penelitian mempunyai validitas eksternal yang tinggi pula. Penelitian mempunyai validitas eksternal bila hasil penelitian dapat digeneralisasikan atau diterapkan pada sampel lain dalam populasi yang diteliti.
PENELITIAN KUALITATIF
A.           Uji Kredibilitas
a.              Perpanjangan pengamatan
Dengan perpanjangan pengamatanberarti peneliti kembali ke lapangan untuk melakukan pengamatan dengan sumber data. Biasanya pada tahap awal peneliti memasuki lapangan, peneliti masih dianggap sebagai orang asing dan masih dicurigai sehingga informasi yang diberikan belum lengkap, belum mendalam, dan masih banyak yang dirahasiakan. Dengan perpanjangan pengamatan ini berarti hubungan peneliti dengan narasumber semakin akrab, semakin terbuka, saling mempercayai sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan lagi. Dengan perpanjangan pengamatan ini, peneliti mengecek kembali apakah data yang diberikan selama ini merupakan data yang sudah benar atau belum. Apabila data yang diperoleh belum benar maka peneliti melakukan pengamatan lagi secara intensif dan ekstensif sehingga diperoleh kepastian data yang valid.
Peneliti mengecek kembali apakah data yang telah diberikan selama ini merupakan data yang sudah benar atau tidak. Perpanjangan pengamatan dilakukan tergantung pada kedalaman dan keluasan data. Kedalaman maksudnya peneliti menggali data sampai pada tingkat makna. Keluasan maksudnya banyak sedikitnya informasi yang diperoleh. Kepastian data adalah data yang valid yang sesuai dengan yang terjadi.
b.             Peningkatan ketekunan
Melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkelanjutan. Peneliti dapat melakukan pengecekan kembali apakah data yang diperoleh salah atau tidak. Meningkatkan ketekunan dapat memberikan deskripsi data yang akurat dan sistematis tentang yang diamati. Bekal peneliti untuk meningkatkan ketekunan adalaah dengan membaca berbagai referensi atau hasil penelitian yang terkait dengan temuan yang diteliti. Dengan membaca, maka wawasan peneliti akan semakin luas sehingga dapat digunakan untuk memeriksa data yang diperoleh itu benar atau tidak.
c.              Triangulasi
Pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Triangulasi terdiri dari triangulasi sumber, teknik dan waktu. Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan mengecek data yang diperoleh melalui beberapa sumber. Triangulasi teknik untuk menguji kredibilatas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda (wawancara, observasi ataupun dokumentasi). Bila data yang diperoleh dari beberapa ternik itu menghasilkan data yang  sama, maka data tersebut kredibel. Triangulasi waktu (pagi, siang, sore) memperngaruhi kredibilitas data. Engujian kredibelitas data dapat dilakukan dengan wawancara, observasi atau teknik yang lainnya dalam waktu yang berbeda. Apabila hasil uji yang dilakukan pada waktu yang berbeda menghasilkan data yang sama maka data tersebut kerdibel.
d.             Diskusi dengan teman sejawat
Tujuannya membantu menjaga peneliti untuk tetap jujur. Memberikan suatu awal permulaan dan mengusahakan kesempatan untuk menguji hipotesis. Memberikan kesempatan untuk mengembangkan langkah-langkah dalam desain metodologi yang muncul. Memberikan kesempatan pada peneliti kualitatif untuk merasakan secara mendalam untuk menjernihkan pikiran, emosi dan perasaan yang mungkin sedang mengaburkan pertimbangan.
e.              Analisis kasus negatif
Peneliti mencari data yang berbeda dengan data yang ditemukan. Bila tidak ditemukan data yang berbeda dan bertentangan dengan temuan, berarti data sudah terpercaya.
f.              Ketercukupan referensi
Adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Contoh data hasil wawancara didukung dengan rekaman wawancara. Data tentang interaksi manusia didukung dengan foto sehingga bisa menjadi lebih dipercaya.
g.             Member check
Pengecekan data oleh peneliti kepada pemberi data. Tujuan member chek untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan yang diberikan oleh pemberi data.
B.            Transferability
Transferability merupakan validitas eksternal pada penelitian kuantitatif. Validitas ini menunjukkan derajat ketepatan atau dapat diterapkannya hasil penelitian ke dalam situasi lain. Transferability dapat dikatakan berhasil, saat peneliti menulis laporannya dengan jelas, terperinci, dan sistematis sehingga orang lain yang membaca laporan penelitian tersebut memperoleh gambaran dan dapat atau tidak diaplikasikan hasil penelitian tersebut di tempat lain.


Daftar Pustaka
Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuntitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Ghani, Djunaidi & Aaimanshur. Metodologi Penelitian Kualitatif. Ar Ruzz Media.


No comments:

Post a Comment