Friday, 26 February 2016

STRATEGI PENGAMBILAN SAMPEL dan NON Probability sampel

STRATEGI PENGAMBILAN SAMPEL BERTUJUAN/SUBYEK PENELITIAN –
NON-PROBABILITY SAMPLE
Sampel adalah bagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki (Victorianus Aries Siswanto, 2012: 43).
­Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2010: 84).
Dalam sampel non probabilitas sukar untuk menentukan jumlah kesalahan sampling, sehingga peneliti tidak dapat menggeneralisasikan secara langsung beberapa temuannya dengan populasi yang lebih besar. Ini karena populasi yang ada sebagian besar tidak teridentifikasi dengan salah satu atau semua variasi sampling nonprobabilitas.
Teknik pengambilan sampel non-probability yaitu :
1.      Sampling Sistematis (punya tujuan tertentu, yang absennnya ganjil, nim kelipatan 5), tandingannya dengan random sampling
Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut (Sugiyono, 2010: 84). Misalnya anggota populasi yang terdiri dari 100 orang. Dari semua anggota diberi nomor urut, yaitu nomor 1 sampai dengan 100. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan nomor ganjil saja, genap saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu, misalnya kelipatan dari bilangan lima. Untuk ini maka yang diambil sampel adalah nomor 5, 10, 15, 20 dan seterusnya sampai 100.
2.      Sampling Kuota
Sampling kuota adalah metode memilih sampel yang mempunyai ciri-ciri tertentu dalam jumlah atau kuota yang diinginkan (Soeratno dan Lincoln Arsyad, 2008: 111). Misalnya sejumlah mahasiswa tingkat sarjana dari beberapa universitas tertentu yang bekerja sambil belajar, atau sejumlah guru dalam bidang-bidang studi tertentu yang pernah mendapat penataran. Misalnya untuk mengetahui pendapat mereka tentang manfaat penataran bagi peningkatan mutu pengajaran. Peneliti dapat menentukan bidang studinya serta jumlah guru atau kuota tiap bidang studi yang diinginkan misalnya untuk diwawancarai.
3.      Sampling Aksidental/Insidental (Convenience Sampling)
Sampling aksidental adalah sampel yang diambil dari siapa saja yang kebetulan ada (Soeratno dan Lincoln Arsyad, 2008: 112). Misalnya menanyakan siapa saja yang dijumpai ditengah jalan untuk diminta pendapat mereka tentang sesuatu seperti: kenaikan harga, peraturan lalu lintas, keamanan dalam perjalanan, dan sebagainya.
Dengan cara seperti ini tentu sampel yang didapat tidak representative. Oleh karena itu, tidak mungkin diambil suatu kesimpulan yang bersifat generalisasi. Namun demikian, metode ini sangat mudah, murah, dan dan cepat untuk dilakukan.

4.      Purposive Sampling
Penentuan sampel ini dilakukan dengan mengambil sampel yang memiliki ciri-ciri sehubungan dengan masalah penelitian (Victorianus Aries Siswanto, 2012: 48).
Misal: pendapat konsumen rokok
Pada saat pengambilan sampel, peneliti harus memilih responden yang merokok, misalnya menanyakan terlebih dahulu apakah responden merokok? Jika memang merokok, selanjutnya peneliti memberi kuesioner.
Contoh lainnya adalah misalnya akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber datanya dalah orang yang ahli makanan, atau penelitian tentang kondisi politik di suatu daerah, maka sampel sumber datanya adalah oaring yang ahli politik.
5.      Saturation Sampling
Sampling dapat dikatakan jenuh (saturation) jika seluruh populasi dijadikan sampel (Soeratno dan Lincoln Arsyad, 2008: 113). Misalnya semua petani di sebuah desa atau semua ekonom di suatu kota dijadikan sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil. Populasi dikatakan “kecil” jika jumlahnya jauh di bawah 1.000 orang. Sampling jenuh dapat dilakukan bagi kelompok yang kecil. Jika jumlah populasi besar, misalnya lebih dari 1.000 orang, maka sampling jenuh tidak praktis lagi karena biaya dan waktu terlampau banyak misalnya untuk melakukan wawancara dan pengolahannya. Istilah lain dari sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel (Sugiyono, 2010: 85).
6.      Snowball Sampling
Snowball sampling  adalah teknik pengambilan sampel sumber data, yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar (Sugiyono, 2010:219). Hal ini dilakukan karena dari jumlah sumber data yang sedikit itu tersebut belum mampu memberikan data yang memuaskan, maka mencari orang lain lagi yang dapat digunakan sebagai sumber data yang dipandang lebih tahu dan dan dapat melengkapi data yang derikan oleh sumber data sebelumnya. Dengan demikian jumlah sampel sumber data akan semakin besar, seperti bola salju yang menggelinding, lama-lama menjadi besar.
7.      Dimentional Sampling
Ini adalah penyederhanaan sampling kuota yang digunakan untuk mengurangi ukuran sampel. Peneliti mengidentifikasi kelompok faktor (dimensi) yang akan dijadikan sampel, dan mendapatkan satu responden (atau lebih) untuk setiap kelompok, yaitu responden yang membawa lebih dari satu faktor, misalnya karyawan junior yang merupakan pembicara bukan-Inggris asli.
8.      Volunteer Sampling
Teknik voluntary adalah teknik yang dilakukan jika satuan sampling dikumpulkan atas dasar sukarela. Sukarelawan mungkin bermaksud baik, namun mereka tidak dapat mewakili populasi yang banyak. Para sukarelawan memiliki motif yang berbeda seperti menolong seorang teman, tertarik dengan penelitian, ingin bermafaat bagi masyarakat.
9.      Theoretical Sampling
Theoretical Sampling adalah proses mengumpulkan data dimana peneliti harus mengumpulkan data yang memadai untuk dapat menghasilkan dan meng'ground' teori dalam konteks penelitian, yaitu untuk membuat penjelasan teoritis tentang apa yang terjadi dalam situasi tersebut, tanpa data apapun yang tidak sesuai dengan teori.
Hasil peneliti dalam mengumpulkan lebih banyak data sampai teori tetap tidak berubah, sampai tidak ada modifikasi pada teori yang dihasilkandalam metode perbandingan yang konstan.

Referensi :
Cohen, L., Manion, L. & Morrison, K. 2011. Research methods in education.London, UK: Routledge.
Sugiyono. 2010. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Siswanto, Victorianus Aries. 2012. Strategi dan langkah-langkah penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Soeratno, Lincoln Arsyad. 2008. Metodologi penelitian : Untuk ekonomi dan bisnis. Yogyakarta: Unit penerbit dan percetakan.


No comments:

Post a Comment