STRATEGI
PENGAMBILAN SAMPEL BERTUJUAN/SUBYEK PENELITIAN –
NON-PROBABILITY
SAMPLE
Sampel adalah bagian dari
populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki (Victorianus Aries Siswanto,
2012: 43).
Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel tidak
memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel (Sugiyono, 2010: 84).
Dalam sampel non
probabilitas sukar untuk menentukan jumlah kesalahan sampling, sehingga
peneliti tidak dapat menggeneralisasikan secara langsung beberapa temuannya
dengan populasi yang lebih besar. Ini karena populasi yang ada sebagian besar
tidak teridentifikasi dengan salah satu atau semua variasi sampling
nonprobabilitas.
Teknik pengambilan
sampel non-probability yaitu :
1. Sampling Sistematis (punya tujuan
tertentu, yang absennnya ganjil, nim kelipatan 5), tandingannya dengan random
sampling
Sampling
sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota
populasi yang telah diberi nomor urut (Sugiyono, 2010: 84). Misalnya anggota
populasi yang terdiri dari 100 orang. Dari semua anggota diberi nomor urut,
yaitu nomor 1 sampai dengan 100. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan
nomor ganjil saja, genap saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu, misalnya
kelipatan dari bilangan lima. Untuk ini maka yang diambil sampel adalah nomor
5, 10, 15, 20 dan seterusnya sampai 100.
2. Sampling Kuota
Sampling
kuota adalah metode memilih sampel yang mempunyai ciri-ciri tertentu dalam
jumlah atau kuota yang diinginkan (Soeratno dan Lincoln Arsyad, 2008: 111).
Misalnya sejumlah mahasiswa tingkat sarjana dari beberapa universitas tertentu
yang bekerja sambil belajar, atau sejumlah guru dalam bidang-bidang studi
tertentu yang pernah mendapat penataran. Misalnya untuk mengetahui pendapat
mereka tentang manfaat penataran bagi peningkatan mutu pengajaran. Peneliti
dapat menentukan bidang studinya serta jumlah guru atau kuota tiap bidang studi
yang diinginkan misalnya untuk diwawancarai.
3. Sampling Aksidental/Insidental (Convenience Sampling)
Sampling
aksidental adalah sampel yang diambil dari siapa saja yang kebetulan ada
(Soeratno dan Lincoln Arsyad, 2008: 112). Misalnya menanyakan siapa saja yang
dijumpai ditengah jalan untuk diminta pendapat mereka tentang sesuatu seperti:
kenaikan harga, peraturan lalu lintas, keamanan dalam perjalanan, dan
sebagainya.
Dengan
cara seperti ini tentu sampel yang didapat tidak representative. Oleh karena
itu, tidak mungkin diambil suatu kesimpulan yang bersifat generalisasi. Namun
demikian, metode ini sangat mudah, murah, dan dan cepat untuk dilakukan.
4. Purposive
Sampling
Penentuan
sampel ini dilakukan dengan mengambil sampel yang memiliki ciri-ciri sehubungan
dengan masalah penelitian (Victorianus Aries Siswanto, 2012: 48).
Misal:
pendapat konsumen rokok
Pada
saat pengambilan sampel, peneliti harus memilih responden yang merokok,
misalnya menanyakan terlebih dahulu apakah responden merokok? Jika memang
merokok, selanjutnya peneliti memberi kuesioner.
Contoh
lainnya adalah misalnya akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan,
maka sampel sumber datanya dalah orang yang ahli makanan, atau penelitian
tentang kondisi politik di suatu daerah, maka sampel sumber datanya adalah
oaring yang ahli politik.
5. Saturation
Sampling
Sampling
dapat dikatakan jenuh (saturation)
jika seluruh populasi dijadikan sampel (Soeratno dan Lincoln Arsyad, 2008: 113).
Misalnya semua petani di sebuah desa atau semua ekonom di suatu kota dijadikan
sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil. Populasi
dikatakan “kecil” jika jumlahnya jauh di bawah 1.000 orang. Sampling jenuh
dapat dilakukan bagi kelompok yang kecil. Jika jumlah populasi besar, misalnya
lebih dari 1.000 orang, maka sampling jenuh tidak praktis lagi karena biaya dan
waktu terlampau banyak misalnya untuk melakukan wawancara dan pengolahannya.
Istilah lain dari sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi
dijadikan sampel (Sugiyono, 2010: 85).
6.
Snowball Sampling
Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data,
yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar (Sugiyono,
2010:219). Hal ini dilakukan karena dari jumlah sumber data yang sedikit itu
tersebut belum mampu memberikan data yang memuaskan, maka mencari orang lain
lagi yang dapat digunakan sebagai sumber data yang dipandang lebih tahu dan dan
dapat melengkapi data yang derikan oleh sumber data sebelumnya. Dengan demikian
jumlah sampel sumber data akan semakin besar, seperti bola salju yang menggelinding,
lama-lama menjadi besar.
7. Dimentional
Sampling
Ini
adalah penyederhanaan sampling kuota yang digunakan untuk mengurangi ukuran
sampel. Peneliti mengidentifikasi kelompok faktor (dimensi) yang akan dijadikan
sampel, dan mendapatkan satu responden (atau lebih) untuk setiap kelompok,
yaitu responden yang membawa lebih dari satu faktor, misalnya karyawan junior
yang merupakan pembicara bukan-Inggris asli.
8. Volunteer
Sampling
Teknik
voluntary adalah teknik yang dilakukan jika satuan sampling dikumpulkan atas
dasar sukarela. Sukarelawan mungkin bermaksud baik, namun mereka tidak dapat
mewakili populasi yang banyak. Para sukarelawan memiliki motif yang berbeda
seperti menolong seorang teman, tertarik dengan penelitian, ingin bermafaat
bagi masyarakat.
9. Theoretical
Sampling
Theoretical Sampling
adalah proses mengumpulkan data dimana peneliti harus mengumpulkan data yang
memadai untuk dapat menghasilkan dan meng'ground'
teori dalam konteks penelitian, yaitu untuk membuat penjelasan teoritis tentang
apa yang terjadi dalam situasi tersebut, tanpa data apapun yang tidak sesuai
dengan teori.
Hasil
peneliti dalam mengumpulkan lebih banyak data sampai teori tetap tidak berubah,
sampai tidak ada modifikasi pada teori yang dihasilkandalam metode perbandingan
yang konstan.
Referensi :
Cohen,
L., Manion, L. & Morrison, K. 2011. Research
methods in education.London, UK: Routledge.
Sugiyono.
2010. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Siswanto,
Victorianus Aries. 2012. Strategi dan langkah-langkah penelitian. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Soeratno,
Lincoln Arsyad. 2008. Metodologi penelitian : Untuk ekonomi dan bisnis.
Yogyakarta: Unit penerbit dan percetakan.
No comments:
Post a Comment