KECAKAPAN SISWA DALAM INVESTIGASI MATEMATIS
A.
LATAR BELAKANG
Mathematical Problem solving
merupakan inti dari kerangka kurikulum matematika Singapura dimana masalah
rutin matematika disajikan dalam sebuah konteks yang dapat diselesaikan dengan
beragam cara/prosedur.Johnson dan Rising (2005:22) menegaskan bahwa pemecahan
masalah merupakan tahap belajar yang penting pada setiap kelas matematika.Pemecahan
masalah ialah menemukan respon terbaik yang unik dan khas untuk sebuah situasi
yang dihadapi.Dari inti itulah konsep, keterampilan, proses, sikap serta
metakognisi matematika dikembangkan.
Gambar 1: Kerangka Kurikulum Matematika Singapura
Lebih lanjut, Johnson and
Rising mengemukakan beberapa alasan mengapa pemecahan masalah penting dalam
matematika:pertamapemecahan masalah merupakan sebuah proses dimana kita
belajar konsep baru. Kedua pemecahan masalah dapat menjadi langkah yang
bermakna untuk mempraktikkan kemampuan berhitung.Ketiga melalui
pemecahan masalah siswa belajar untuk memerapkan konsep dan keterampilan
matematika pada situasi yang baru.Keempatpengetahuan baru dapat
ditemukan melalui pemecahan masalah
Meski sebagian besar guru
matematika di Singapura akrab dengan Mathematical Problem solvingnamun
mereka belum banyak mengetahui tentang Mathematical Investigation.Apabila
guru tidak memahami apa itu investigasi matematis, maka mereka tidak akan dapat
mengembangkan proses ini dalam pembelajaran. Padahal proses berpikir matematis
siswa dapat lebih dikembangkan apabila siswa terbiasa melakukan investigasi
matematis.
Terdapat beragam proses yang
dapat siswa kembangkan secara lebih luas dalam investigasi matematis. Berikut
ini disajikan skema proses investigasi matematis yang diadaptasi dari skema
yang kemukakan oleh Johnson and Rising (2005:38):
B. INSTRUMEN INVESTIGASI MATEMATIS SISWA
Guna mengetahui kecakapan siswa
dalam investigasi matematis, Joseph B.W. Yeo mengadakan sebuah penelitian terhadap
29 Siswa Secondary One (kelas 7) dari sebuah sekolah unggulan di
Singapura.Siswa sasaran tersebut memilikikemampuan kognitif yang menonjol yang dibuktikan
dengan perolehan skor Primary School Leaving Examinations (PLSE/UN SD).20 siswa
mendapat skor antara 253-255 (termasuk 1% lulusan terbaik SD singapura),lima
siswamemperoleh skor antara 242-249, tiga siswamemperoleh skor antara 230-239,
sedangkan seorang anak tidak menuliskan skor PLSE.
Sebuah tes tertulis yang
terdiri atas empat butir pertanyaan diberikan, kemudian jawaban yang dituliskan
oleh ke-29 siswa tersebut akan dianalisa. Keempat butir pertanyaan yang
diajukan dalam tes tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Pangkat Bilangan


Perpangkatan dari 9 diantaranya
,
,
,
,
, dlsb





Selidikilah perpangkatan dari 9.
Sebagai panduan, kalian dapat:
a)
Menemukan pola yang berlaku pd perpangkatan
9
b)
Menjelaskan mengapa pola tersebut dapat
berlaku
c)
Menerapkan pola tersebut pada bilangan yang
lain
2.
Turnamen Basket
Aturan pada sebuah pertandingan bola
basket, mengharuskan setiap tim bertanding melawan tim lain sebanyak 1 kali.
a)
Berapa banyak pertandingan yang terselenggara
jika terdapat 20 tim yang berpartisipasi
b)
Hal apa yang dapat kalian selidiki? Apabila
kalian memiliki permasalahan untuk diselidiki, tuliskanlah terlebih dahulu
3.
Polite Number
Bilangan
asli adalah himpunan bilangan bulat yang positif: 1, 2, 3, 4, …
Polite
number adalah bilangan asli yang dapat dinyatakan sebagai
penjumlahan dua atau lebih bilangan asli berurutan
Contoh: 9 =
2+3+4 = 4+5
11 =
5+6
18 =
3+4+5+6
Selidikilah
4.
Balapan yang Menakjubkan
Pada balapan 100m terdahulu, Ali berhasil
menang melawan Bernard dengan selisih jarak 10m.Pada rencana balapan 100m berikutnya,
agar memperoleh hasil akhir balapan seimbang, Bernard mengusulkan agar ia dapat
melakukan start 10m di depan garis start Ali. Tetapi Ali menolak. Menurut Ali,
ia akan start 10m di belakang garis start Bernard
a)
Selidikilah perbedaan pendapat tersebut
b)
Jika menjadi Bernard, opsi apa yang anda
kemukakan, yang menunjukkan kecilnya kemungkinan anda mendahului Ali, namun
hasil akhir tetap berimbang?
C.
HAL-HAL YANG MUNGKIN DISELIDIKI
1.
Pangkat Bilangan
Perpangkatan dari 9 diantaranya
,
,
,
,
, dlsb





Dari operasi hitung perkalian jika
ditentukan
×
= 9.9.9.9.9.9 =
=




Perpangkatan
9, pastilah menghasilkan bilangan ganjil. Hasil perpangkatan 9 akan habis
dibagi dengan factor dari 9.
Apabila kita
ganti 9 dengan bilangan lain, semisal 4 maka
×
=
=




Dengan
demikian, hasil investigasinya dapat berupa sifat-sifat yang berlaku pada
perpangkatan:
Jika
adalah bilangan real, maka berlaku ;

a.
![]() |
penjumlahan
dan pengurangan pangkat hanya berlaku jika keduanya memiliki bilangan pokok
yang sama
|
b.
![]() ![]() ![]() |
|
c.
![]() |
berdasarkan sifat c dan sifat d
diperoleh sifat :
![]() |
d.
![]() |
|
e.
![]() ![]() |
Sifat b dan e mensyaratkan penyebut pecahan tidak sama dengan nol
|
2.
TurnamenBasket
Jika terdapat 20 tim, maka banyaknya
pertandingan yang terselenggara adalah sebanyak 190 pertandingan. Kuantitas
pertandingan tersebut dapat diperoleh dari:
a.
19+18+17+16+15+14+13+12+11+10+9+8+7+6+5+4+3+2+1=190
b.
(19+1)+(18+2)+ … +(11+9)+10=20+20+20+20+20+20+20+20+20+10
= 190
c.
(9×20)+10 = 190
d.
=
190

Selanjutnya,
apabila kompetisi basket tersebut diikuti oleh n tim maka banyaknya
pertandingan yang terselenggara sebanyak
. Sistem yang mengharuskan
setiap tim bertanding melawan tim lain sebanyak 1 kali
dikenal dengan system pertandingan setengah kompetisi.

3.
Polite Number
Polite number adalah
bilangan asli yang dapat dinyatakan sebagai penjumlahan dua atau lebih bilangan
asli berurutan. Dari pengertiantersebut,dapat diinvestigasi hal-hal sebagai berikut:
a.
Bilangan yang termasuk Polite Number
1)
Bilangan Ganjil lebih dari 1
Bukti : untuk n ≥ 1 maka n, (n+1)
adalah 2 bilangan asli berurutan
jumlah kedua bilangan tersebut = n+(n+1)
= 2n+1 merupakan bilangan ganjil
dengan demikian:
ü setiap
bilangan ganjil merupakan polite number
ü jumlah
2 bilangan asli berurutan pasti merupakan bilangan ganjil
2)
Bilangan kelipatan 3
Bukti : untuk n ≥ 2
(n-1), n, (n+1) adalah 3 bilangan asli
berurutan
Jumlah ke-tiga bilangan tersebut =
(n-1)+n+(n+1)= 3n
dengan demikian
ü setiap
bilangan kelipatan 3 merupakan polite number
ü jumlah 3
bilangan asli berurutan pasti merupakan kelipatan 3
3)
2×Bilangan Ganjil
Bukti : untuk n ≥ 2
(n-1), n, (n+1), (n+2) adalah 4 bilangan
asli berurutan
Jumlah ke-empat bilangan tersebut =
(n-1)+n+(n+1)+(n+2) = 4n+2=2(2n+1)
2n+1 bilangan ganjil.
ü setiap
2×Bilangan Ganjil merupakan polite number
ü jumlah 4
bilangan asli berurutan merupakan 2×Bilangan Ganjil
4)
Bilangan kelipatan 5
Bukti : untuk n ≥3
(n-2),(n-1), n, (n+1), (n+2)adalah 5
bilangan asli berurutan
Jumlah kelima bilangan tersebut
(n-2)+(n-1)+n+(n+1)+(n+2)=5n
dengan demikian
ü setiap
bilangan kelipatan 5 merupakan polite number
ü jumlah 5
bilangan asli berurutan pasti merupakan kelipatan 5
5)
Bilangan kelipatan 7
Bukti : untuk n ≥4
(n-3), (n-2), (n-1), n, (n+1), (n+2), (n+3)
adalah 7 bilangan asli berurutan
Jumlah kelima bilangan tersebut (n-3)+(n-2)+(n-1)+n+(n+1)+(n+2)+(n+3)=7n
dengan demikian
ü setiap
bilangan kelipatan 7 merupakan polite number
ü jumlah 7
bilangan asli berurutan pasti merupakan kelipatan 7
6)
Kelipatan Bilangan prima
Berdasarkan kriteria-kriteria di atas,
dapat disimpulkan bahwa hampir semua bilangan asli merupakan bilangan polite.
b.
Bilangan yang termasukImpolite Number
Bilangan impolite terkecil adalah
1.Berturut-turut 2, 4, 8, 16, 32 dan seterusnya. Secaraumum, bilangan
perpangkatan 2 merupakan bilangan impoliteatau dengan katalain, bilangan
impolite adalah bilanganyang tidak memiliki factor prima lebih dari 2.
4.
Balapan yang Menakjubkan
Pada
dasarnya tidak ada perbedaan antara pendapat Bernard dengan pendapat Ali. Jarak
start keduanya tetap berselisih 10m. Hal terpenting dari pertanyaan ke empat
ini adalah bagaimana menemukan posisi start yang berbeda dengan kemungkinan
finis yang sama. Hal ini membutuhkan banyak pertimbangan tentunya. Bagian
terpentingnya adalah, dimanapun posisi start Bernard, tidak memberikan
kemungkinan yang lebih besar baginya untuk mendahului Ali.
D.
ANALISA JAWABAN SISWA
Jawaban yang diberikan oleh
siswa dianalisa berdasarkan butir pertanyaan yang diberikan. Berikut ini hasil
analisa tersebut:
1.
Pangkat Bilangan
Terdapat dua Rubrik skoring yang
dikembangkan untuk menganalisa jawaban siswa pada butir 1. Rubric pertama
digunakan untuk mengetahui bagaimana cara siswa menyelidiki, rubric kedua untuk
mengetahui hal apa yang diselidiki oleh siswa. Hasilnya dapat dilihat pada
tabel yang tersaji berikut ini:
Tabel 1: Bagaimana cara siswa melakukan penyelidikan
LEVEL
|
DESKRIPSI
|
Banyak Siswa
|
Persen
|
1H4
|
Siswa melakukan penyelidikan dengan menguji dugaan dan
menggeneralisasikannya
|
0
|
0%
|
1H3
|
Siswa melakukan penyelidikan dengan menyusun dugaan (pola yang ditemukan
dianggap sebatas dugaan dan berpeluang salah)
|
0
|
0%
|
1H2
|
Siswa melakukan penyelidikan dengan menguji data empiris
|
14
|
48%
|
1H1
|
Siswa tidak tahu bagaimana menyelidiki, tetapi telah melakukan sesuatu
|
9
|
31%
|
1H0
|
Siswa tidak menuliskan apapun
|
6
|
21%
|
Total
|
29
|
100%
|
Dari tabel 1 nampak bahwa sebagian besar
siswa belum memahami apa itu investigasi
matematis. Dari 29 tak ada yang mencapai level 3 (menyusun konjektur), apalagi
sampai pada level 4 (menyusun generalisasi).
Tabel
2: Hal apa yang diselidiki oleh siswa
LEVEL
|
DESKRIPSI
|
BANYAK SISWA
|
PERSEN
|
1W4
|
Siswa menemukan pola yang kompleks seperti: 2 digit terakhir hasil
perpangkatan 9 akan berulang setelah 10 kali
|
0
|
0%
|
1W3
|
Siswa menemukan pola yang agak kompleks seperti:
![]() |
1
|
3%
|
1W2
|
Siswa menemukan pola sederhana seperti;perpangkatan 9 adalah bilangan
ganjil, perpangkatan 9 habis dibagi oleh faktor dari 9
|
8
|
28%
|
1W1
|
Tidak ada pola yang ditemukan tetapi melakukan sesuatu seperti;
perpangkatan 9 habis dibagi 9
|
14
|
48%
|
1W0
|
Tidak menemukan/menuliskan sesuatu
|
6
|
21%
|
Total
|
29
|
100%
|
Tabel 2 menggambarkan hanya seorang siswa
saja yang melakukan pengujian data empiris hingga memperoleh sifat
perpangkatan.
2.
Turnamen Basket
Untuk jawaban pertanyaan (a): 20
siswa (69%) menjawab benar dengan hasil akhir 190pertandingan sedangkan 9
lainnya melakukan kesalahan; 4 diantaranya dengan melakukan perkalian langsung 20.19
=380
Untuk jawaban (b): 18 siswa
tidak dapat mengajukan masalah yang dapat diselidiki, 10 siswa mengajukan namun
tidak sampai menggeneralisasi, dan hanya 1 siswa mengajukan masalah serta
sampai pada tahap menggeneralisasi
3.
Polite Number
Sebagaimana analisa jawaban
butir, jawaban butir 3 dianalisa dengan pendekatan 2 hal: Bagaimana siswa
menyelidiki serta Apa hasil penyelidikan siswa
Dari item bagaimana
siswamelakukan penyelidikan, 19 siswa tidak dapat menyelidiki, 7 siswa membuat
dugaan tanpa penjelasan, 3 siswa membuat dugaan dan dapat menjelaskan bagaimana
dugaan mereka benar
Adapun dari item apa hasil
penyelidikan siswa, 19 siswa tidak tahu bagaimana menginvestigasi, 4 siswa
mencoba menginvestigasi mana polite mana impolite, dan 5 siswa
mencoba menemukan pola.
4.
Balapan yang Menakjubkan
18 siswa tidakdapat membayangkan bahwa pertanyaan
sesungguhnya adalah bagaimana opsi terbaik agar pertandingan berakhir imbang.
E.
KESIMPULAN
Dari hasil analisa, dapat
ditemukan fakta bahwa sebagian besar siswa yang diteliti:
- Belum
memahami bagaimana/apa yang harus diselidiki
- Belum
mampu menemukan dan menyajikan masalah mereka sendiri sebagai bahan
penyelidikan
Hal ini didasarkan pada statistik data dimana 52% siswa
belum tahu bagaimana menyelidiki, 69% siswa tidak tahu apayang harus diselidiki
pada butir soal1, 62% siswa tidak mampu mengetengahkan masalah yang relevan
dengan butir soal2, 66% siswa belum mengerti bagaimana menyelidiki menggunakan
daftar sistematis padabutir soal3, serta 76% siswa tidak tahu apa yang harus
diselidiki pada butir soal4.
Kesimpulan yang dapat diambil
dari pembahasan tersebut di atas :
ü Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kecakapan siswa dalam investigasi matematis masih
rendah.
ü Peningkatan
kecakapan siswa dalam investigasi matematis dapat dilakukan dengan memberikan
lebih banyak porsi investigasi matematis seperti problem posing dan penelusuran
pola struktur matematis
ü Peningkatan
kecakapan siswa dalam investigasi matematis membutuhkan kesiapan dan peran
serta guru
ü Diperlukan
penelitian lanjutan untuk mengembangkan rumusanpermasalahan, pertanyaan dan
strategi teknis yang dapat diimplementasikan sebagai upaya mengenalkan dan
membiasakan siswa dalam investigasi matematis.
DAFTAR PUSTAKA
Bostock, L., Shepherd, A., Chandler, A., & Smith,
E. (2002). New national curriculum mathematics Higher GCSE 11A. London:
Nelson Thornes.
Frobisher, L., & Orton, A. (2005). Insight into
teaching mathematics. London: Continumm.
Johnson, D. a., & Rising, G. R. (2005). Guidelines for
teaching mathematics. Wadsworth: Wadsworth Publishing Company.
Sobel, M. A., & Maletsky, E. M. (2004). Mengajar
matematika:sebuah buku sumberalat peraga, aktivitas dan strategi. Jakarta:
Erlangga.
Yeo, J. B. (2014). Mathematical Investigation Proficiency
among Singapore Secondary School Student: an . Southeast Asian Mathematics
Education Journal, 3-21.
Assalamualaikum ka.. maaf permisi boleh saya minta file nya tidak? untuk bahan referensian tugas, soalnya lengkap tapi kalo buka disini gambarnya gabisa kebuka ka.. mohon bantuannya.. terimakasih 😊😊😊😊😊😊😊😊
ReplyDelete